Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sindir Kepala Daerah Kader PDI-P yang Lebih Sering di Jakarta

Kompas.com - 06/09/2016, 19:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir kadernya yang telah menjabat kepala daerah, namun jarang berada di daerahnya dan malah lebih banyak berada di Jakarta.

"Ada bupati, lebih banyak di Jakarta daripada di daerahnya sendiri," ujar Megawati saat membuka Sekolah Partai bagi calon kepala daerah di Resort Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9/2016).

Presiden kelima RI itu mengaku, pernah memergoki sang bupati tersebut. Sang bupati itu pun nampak malu-malu saat berhadapan dengan Megawati.

"Akhirnya dia bilang, saya lagi mau ketemu menteri ini, menteri itu," ujar Megawati menirukan jawaban sang bupati.

(baca: Cerita Megawati yang Sebal Ahok Bicara soal Mahar Politik)

Megawati mengaku tidak percaya begitu saja atas jawaban bupati yang tidak disebutkan namanya itu. Megawati langsung 'menembak' sang bupati itu dengan pernyataan bersifat sinis.

"Halah, paling kamu cari-cari APBD. Kayak saya enggak tahu saja. Saya dapat laporan kok itu," ujar Megawati.

Putri proklamator Soekarno itu pun berpesan kepada para calon kepala daerah yang mengikuti Sekolah Politik untuk tidak berbuat demikian. Ia menegaskan, menjadi kepala daerah harus siap mengemban amanah rakyat.

Jika calon kepala daerah itu tak mau melayani rakyat dengan tidak menetap di daerahnya, Megawati minta tidak usah menjadi pejabat publik.

(baca: Megawati: KPK Sekarang Main Politik)

"Enggak perlu jadi bupati, wali kota. Jadi pengusaha saja. Cari duit sendiri. Sama saja," ujar Megawati.

Sekolah Partai ke-II ini diikuti oleh 54 peserta. Mereka adalah bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan bertarung dalam Pilkada serentak 2017.

Turut hadir dalam sekolah itu, antara lain bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, bakal calon Gubernur Banten petahana Rano Karno dan bakal calon Bupati Kulon Progo petahana Hasto Wardoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com