Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawajati Digusur, DPRD Minta Gaji Naik, dan Teman Lama Jokowi, Inilah Berita Kemarin yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 02/09/2016, 07:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kamis (1/9/2016) kemarin, berita-berita harian didominasi penggusuran di Rawajati, Jakarta Selatan, dan juga perkembangan sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Selain berita peristiwa, pembaca ternyata masih menaruh perhatian terhadap pemutakhiran berita virus zika, pemutakhiran berita pemukulan Andrew Budikusuma, dan juga perkembangan kasus penangkapan Gatot Brajamusti.

Satu tulisan khas (feature) yang ringan sempat populer yaitu kisah kawan lama Presiden Joko Widodo yang telah dua tahun tak pernah berjumpa. Siapa kawan lama Jokowi ini?

Ada pulau tulisan khas terkait permintaan DPRD untuk kenaikan gaji. Seperti apa respons Jokowi atas permintaan kenaikan gaji DPRD ini?

Silakan simak berita-berita kemarin di bawah ini yang perlu Anda ketahui.

1. Ketika Jokowi Luluh Melihat Anggota DPRD Tak Naik Gaji Selama 13 Tahun...

Ihsanuddin Presiden Joko Widodo membuka Rakornas Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
"Hidup Jokowi," teriak para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah saat Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Ratusan anggota DPRD yang hadir dalam acara tersebut bertepuk tangan dan bersorak girang karena Presiden Joko Widodo sudah menyetujui kenaikan gaji dan tunjangan.

Keputusan yang sejak lama mereka nantikan.

Aturan mengenai kenaikan gaji dan tunjangan itu diatur dalam rancangan peraturan pemerintah (PP) tentang hak keuangan dan administratif pimpinan dan anggota DPRD.

Jokowi menyebutkan, PP itu di antaranya mengatur tunjangan komunikasi intensif, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan kesehatan, dana operasional, belanja sekretariat fraksi, dan belanja rumah tangga pimpinan DPRD.

Baca selengkapnya tulisan khas ini di sini.


2. Jokowi Nostalgia dengan "Kawan Lama", Namanya Bejo Santoso...

Fabian Januarius Kuwado Mantan sopir Jokowi, Bejo Santoso
Presiden Joko Widodo pada Kamis (1/9/2016) sore bertemu dengan "kawan lama". Namanya Bejo Santoso.

Bejo adalah sopir Jokowi saat menjajaki Pilkada Jakarta 2012. Keduanya berpisah dan tak bekerja sama lagi saat Jokowi terpilih jadi Presiden RI.

Kedatangan Bejo ke Istana Kepresidenan bukanlah atas inisiatif sendiri. Setelah tak lagi jadi sopir Jokowi, ia menjadi sopir Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Prasetyo-lah yang Kamis sore ini bertemu Jokowi untuk keperluan pribadi, mengantarkan undangan pernikahan sang anak.

"Jadi, saya sekalian ngikut saja masuk ke dalam," ujar Bejo.

Jokowi, kata Bejo, menyambutnya dengan ramah. Menurut Bejo, dari pertemuannya selama sekitar lima menit, ia melihat tak ada perubahan berarti pada diri Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com