Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korelasi Dwi-kewarganegaraan dengan Kejahatan Transnasional Menuai Polemik

Kompas.com - 25/08/2016, 17:14 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana untuk merevisi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan banyak menuai polemik di masyarakat.

Isu dwi-kewarganegaraan menjadi salah satu hal yang muncul dalam pembahasan revisi UU tersebut.

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia periode 2004-2007, Hamid Awaludin menyebutkan, saat ini ada kalangan masyarakat yang menolak adanya revisi regulasi ini dengan alasan keamanan trans-nasional.

"Ini isu-isu transnational crime sangat mengemuka ya sehingga pasti akan ada penolakan," ujar Hamid usai acara Dialog Peringatan Dasawarsa Dwi-Kewarganegaraan Terbatas ke-10 di gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Menurut Hamid, pembahasan mengenai revisi UU Kewarganegaraan dapat memunculkan sensitivitas nasional, terutama akibat maraknya kejahatan trans-nasional.

"Jadi menurut saya membicarakan ini harus hati-hati," ujar Hamid.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Freddy Haris, menyebutkan, alasan keamanan trans-nasional tak punya korelasi dengan adanya revisi UU Kewarganegaraan, khususnya terkait dwi-kewarganegaraan.

Freddy menilai, tanpa wacana dwi-kewarganegaraan dan rencana revisi UU Kewarganegaraan, masalah keamanan trans-nasional dalam negara dengan kewarganegaraan tunggal pun tetap akan mengemuka.

"Persoalan transnasional dengan single nationality juga persoalan. Jadi sekali lagi keamanan itu enggak bicara soal kewarganegaraan," ujar Freddy.

Selain itu, Freddy juga menjelaskan bahwa masalah keamanan seharusnya berfungsi untuk mengawasi orang-orang yang memiliki niat dan melakukan perbuatan jahat.

"Keamanan itu bagaimana kita mengawasi orang-orang yang punya niat dan melakukan perbuatan jahat, bukan masalah orang punya dwi-kewarganegaraan," ucap Freddy.

Kompas TV Pemerintah Memproses Status Kewarganegaraan Arcandra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com