Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI: Sinetron dan "Infotainment" Harus Dibenahi

Kompas.com - 23/08/2016, 22:16 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengatakan, program siaran infotainment dan sinetron mendapatkan nilai indeks di bawah tiga pada hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi yang dilakukan pada tahun 2015.

"Meski mendapatkan nilai indeks rendah, program tersebut mendapatkan penonton yang cukup banyak hingga 58 persen," kata Yuliandre dalam, melalui keterangan tertulis, Selasa (23/2016).

Tahun ini, KPI kembali menggelar Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi periode-1. Survei tersebut dilakukan dengan kerja sama Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 12 Perguruan Tinggi di 12 kota di Indonesia.

Berdasarkan survei yang dilakukan atas tayangan televisi pada bulan Juni 2016 lalu, didapati indeks kualitas untuk program sinetron sebesar 2,95, program berita sebesar 3,49 dan program infotainment sebesar 2,52.

Adapun standar indeks kualitas yang ditetapkan KPI untuk setiap program siaran adalah 4.

Untuk program Infotainment, aspek kualitas yang menjadi perhatian adalah penghormatan terhadap kehidupan pribadi, penghormatan nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan, dan penghormatan terhadap kepentingan publik.  

Sedangkan untuk program sinetron, aspek yang mendapatkan indeks rendah adalah pembentukan watak, identitas dan jatidiri bangsa Indonesia, relevansi cerita, dan empati sosial.

Untuk program berita, terdapat aspek yang menjadi perhatian lebih jauh yakni keberimbangan berita, tidak membuat opini yang menghakimi, pengutamaan kepentingan publik, serta faktualitas.

Yuliandre berharap survei tersebut dapat dijadikan rujukan oleh para pengiklan dalam penempatan iklan produknya di program siaran televisi.

"Kami tentunya berharap, program siaran yang berkualitas dapat didukung dengan iklan-iklan yang dapat menjaga kesinambungan program tersebut," ucap Yuliandre.

Ia mengatakan, para pengiklan dapat dapat berpikir lebih panjang jika hendak menempatkan produknya untuk diiklankan pada program yang berkualitas rendah.

Pada pelaksanaan survei tahun ini terdapat peningkatan keterlibatan perguruan tinggi yang dari sembilan menjadi dua belas perguruan tinggi.

Adapun perguruan tinggi tersebut adalah, Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Andalas (Padang), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta), Universitas Udayana (Denpasar), Universitas Tanjung Pura (Pontianak), Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin), Universitas Hasanuddin (Makassar), dan Universitas Kristen Indonesia Maluku (Ambon).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com