Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Peradi: Tangan Advokat Tidak Boleh Ikut Kotor sekalipun Peradilan Kita Kotor

Kompas.com - 17/08/2016, 11:25 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Luhut MP Pangaribuan menyampaikan bahwa advokat harus mampu menjaga sistem peradilan di Indonesia agar bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Luhut menilai, advokat harus mampu terlebih dahulu membangun semangat idealisme yang bebas dari segala tindak kriminal dalam sistem peradilan.

"Peradilan harus dibangun bersih berdasar Pancasila. Tangan kita tidak boleh ikut kotor sekalipun peradilan kita kotor. Itu tantangan," ujar Luhut ketika menyampaikan pidato pada upacara memperingati Hari Kemerdekaan Ke-71 Republik Indonesia di LMPP Building, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).

Luhut juga meminta advokat menghilangkan penilaian hedonistis yang melekat pada advokat. Hal ini, menurutnya ,dapat dilakukan dengan cara melayani masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri.

"Keberhasilan advokat bukan seberapa banyak materi yang dimiliki, tapi seberapa banyak dia melayani orang tertindas, terpinggirkan, dan miskin," ucap Luhut.

Luhut pun menyampaikan agar para advokat berkomitmen bertanggung jawab membangun bangsa dan bersih dari KKN.

"Dalam momen yang bersejarah ini, saya mengajak jajaran advokat agar mewujudkan keadilan yang berdasarkan Pancasila," tuturnya.

Sejak pukul 08.10, puluhan advokat yang tergabung dalam Peradi telah berbaris di pelataran LMPP Building upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke-71 Republik Indonesia.

Anggota Peradi yang tergabung dalam upacara tersebut memakai toga berwarna hitam yang biasanya digunakan dalam persidangan di pengadilan. Luhut menjelaskan bahwa toga yang digunakan saat upacara ini dimaknai sebagai simbol bahwa advokat seharusnya turun untuk membantu masyarakat.

"Secara simbolik artinya kita keluar dari comfort zone tempat kita bersidang dengan toga. Keluar artinya untuk melayani masyarakat, bukan diri sendiri," ujar Luhut.

Acara ini juga dimeriahkan dengan kedatangan salah satu advokat yang melakukan aksi bersepeda dari Yogyakarta ke Jakarta sejak 10 Agustus lalu.

Kompas TV Presiden Ikuti Renungan Suci Jelang HUT RI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com