Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imparsial: Pendekatan Perang dengan Libatkan TNI Tak Akan Selesaikan Terorisme

Kompas.com - 29/06/2016, 04:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Imparsial Al Araf menyatakan saat ini proses penanganan terorisme di Indonesia belum memiliki tahapan yang jelas. Hal tersebut karena penanganannya hanya terfokus pada aspek penindakan.

"Karena yang kuat di aspek penindakan, maka selama ini mindset-nya harus melakukan penindakan secara kuat seperti TNI," ujar dia dalam acara dikusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Kesan yang muncul pun menggambarkan terorisme hanya bisa ditekan dengan kekuatan militer yang dipandang memiliki daya tempur kuat. Di sisi lain, Araf melihat pemerintah belum serius melakukan aspek pencegahan.

(Baca: BAIS Sebut TNI Perlu Dilibatkan secara Aktif dalam Berantas Terorisme)

"Saat ini aspek pencegahan belum maksimal, tetapi kita sudah mau memasuki tahap berikutnya, yakni tahap perang dengan mengikutsertakan TNI secara aktif dalam pemberantasan terorisme, ya tidak menyelesaikan masalah," papar Araf.

Dia pun berharap dalam Revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme ini, Pemerintah mengedepankan aspek pencegahan. Dengan begitu, maka terorisme bisa lebih ditekan.

Proses deradikalisasi yang masif jauh lebih efektif menghentikan terorisme daripada hanya sekadar menggunakan kekuatan tempur yang tinggi dengan melibatkan TNI.

(Baca: Soal Pelibatan TNI dalam Pemberantasan Terorisme, Ini Kata Kapolri)

Proses deradikalisasi mampu mengubah paradigam pelaku. Sementara penindakan atau penangkapan belum tentu mengubah paradigma pelaku.

"Justru di pencegahan ini TNI bisa dilibatkan aktif tanpa mencampuri proses hukum yang nantinya akan dijalani pelaku, TNI bisa dimaksimalkan untuk fungsi intelijen sebagai basis penyusunan rencana penanganan terorisme yang lebih komprehensif," kata dia.

Kompas TV Teroris Berencana Teror Surabaya Kayak Thamrin?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com