Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili Jokowi Di Rakernas PAN, Luhut Disambut Sorakan Hadirin

Kompas.com - 29/05/2016, 20:11 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elit partai politik hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional pada Minggu (29/5/2016) malam.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Asrul Sani, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding, dan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal.

Hadir pula Menteri Politik, Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis, serta Pendiri PAN Amien Rais.

Namun, saat ucapan selamat datang diucapkan, sorakan paling keras ditujukan kepada Luhut yang hadir menggantikan Presiden Joko Widodo yang sedianya memberikan pidato sambutan dalam pembukaan Rakernas PAN.

Sorakan hadirin yang berbunyi "huuu" memenuhi seisi ruangan saat nama Luhut disebut oleh pembawa acara.

Adapun saat nama-nama lainnya disebutkan, hadirin menyambutnya dengan tepuk tangan.

Rakernas sekaligus Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2016 PAN akan dilaksanakan pada 27-30 Mei 2016.

Ketua Panitia Pelaksana, Yandri Susanto menjelaskan, acara itu akan dihadiri anggota legislatif tingkat kota/kabupaten/provinsi dan DPR asal PAN, kepala daerah yang diusung PAN, serta fungsionaris partai tingkat bawah hingga pucuk.

"Anggota legislatif sendiri jumlahnya 1.800. Total peserta sendiri ada 2.200," ujar Yandri dalam konferensi pers di Kantor DPP PAN, Kamis (26/5/2016).

Dalam Rakernas, peserta akan membahas dua hal, yakni internal dan eksternal PAN.

Persoalan internal, misalnya penyempurnaan sejumlah aturan partai.

Akan ada 23 peraturan partai yang akan disempurnakan sekaligus disesuaikan dengan AD/ART PAN yang telah disahkan dalam Kongres 2015 lalu.

Adapun, tentang persoalan eksternal, peserta akan membahas sejumlah isu, mulai dari kesejahteraan masyarakat hingga kejahatan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com