JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Dusak mengakui, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy, Bandung, Jawa Barat, yang dilanda kerusuhan, Sabtu (23/4/2016) pagi ini, memang punya banyak masalah. Salah satunya adalah masalah kelebihan daya tampung (overcapacity).
"Lapas Banceuy ini memang sudah pengen dibangun lagi. Sudah over kapasitas," kata Wayan kepada Kompas.com, Sabtu. (Baca: Lapas Banceuy Bandung Ricuh, Bangunan Terbakar)
Dia mengatakan, saat ini setidaknya ada 900-1.000 penghuni lapas itu. Sementara itu, petugas lapas hanya 10 orang.
"Kalau bicara petugas dari dulu begitu saja. Belum ada perubahan signifikan," kata Wayan.
Mayoritas penghuni lapas adalah narapidana kasus narkoba yang tidak mendapatkan remisi meskipun mereka berkelakuan baik. Dia menduga, hal itu menjadi salah satu pemicu terjadinya kerusuhan.
"Tidak dapat remisi berarti tidak ada harapan, buat apa berbuat baik, kan gitu," ujarnya.
Saat ini, Wayan mengaku sudah berangkat ke Bandung untuk mengecek langsung Lapas Banceuy.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly sudah berangkat terlebih dahulu. Wayan mengaku belum mendapat laporan mengenai penyebab hingga kronologi terjadinya kerusuhan.
"Kalapasnya juga masih di dalam, dia enggak bawa HP," kata Wayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.