Menurut sumber Kompas.com di internal Golkar, ada beberapa elit Golkar hasil Munas Bali yang ikut dalam pertemuan di Australia, diantaranya Aziz Syamsudin, Setya Novanto, Idrus Marham, Nirwan Bakrie dan Nurdin Halid.
Dalam pertemuan itu, disepakati sejumlah nama yang akan diusulkan Aburizal untuk masuk ke dalam panitia Munaslub.
Beberapa di antaranya yakni, Theo L Sambuaga untuk posisi Ketua Penyelenggara, Nurdin Halid untuk Ketua Steering Committee, dan Yorrys Raweyai untuk posisi Ketua Organizing Committee.
(Baca: Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Jusuf Kalla Bakal Bertemu Bahas Munas)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Ahmadi Noor Supit saat dikonfirmasi tidak menampik kabar tersebut.
"Saya tidak tahu persis. Tapi, perkiraraan saya akan seperti itu," kata Supit kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2016) malam.
Supit sendiri menganggap, munculnya usulan ketiga nama tersebut di dalam susunan kepanitiaan penyelenggaraan munas Golkar tentu bukan tanpa sebab.
"Karena orang-orang ini (Theo, Yorrys, dan Nurdin) dianggap sebagai orang yang bisa mengamankan misi kelompok tertentu," ujarnya.
(Baca: Zainuddin Amali Tolak Maju Sebagai Caketum Golkar)
Menurut rencana, pengurus DPP Partai Golkar hasil Munas Riau akan menyelenggarakan rapat pleno, Kamis (4/1/2016). Supit pun tak mempersoalkan jika nama-nama yang diusulkan sebagai penyelenggara munas diusulkan saat rapat.
"Asal dipilih secara demokratis nantinya tidak masalah. Tetapi kalau dipaksakan, saya akan bersuara keras. Karena itu tidak akan menyelesaikan pertikaian di Partai Golkar," ungkapnya.
Untuk diketahui, Nurdin merupakan Ketua Steering Committee pada penyelenggaraan Munas Golkar di Bali. Saat itu, Aburizal terpilih sebagai pemenang Munas Bali.
Hingga kini, belum diputuskan kapan munas akan dilangsungkan. Meski begitu, Mahkamah Partai Golkar telah meminta agar munas dapat diselenggarakan antara April-Mei 2016.
Sementara itu, pemerintah melalui Menkumham hanya memberikan waktu selama enam bulan bagi Golkar untuk menyelenggarakan munas.