Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Perceraian Tinggi, Kemenag Rancang Kursus Pra-nikah

Kompas.com - 11/11/2015, 06:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, saat ini kementerian yang dipimpinnya tengah mematangkan konsep kursus pra-nikah.

Inisiatif tersebut didasari pada tingginya angka perceraian di tanah air.

Lukman menilai, angka perceraian yang tinggi itu sangat memprihatinkan. Sebab di dalamnya termasuk tingginya angka kekerasan rumah tangga.

Lukman melihat, bahwa lembaga perkawinan yang sesungguhnya sakral dalam perspektif agama, saat ini semakin kehilangan roh dan esensinya.

"Pada akhirnya kami di Kementerian Agama merasa begitu banyak generasi muda kita yang sesungguhnya ketika mereka memasuki lembaga perkawinan mereka belum siap secara mental dan emosional," tutur Lukman dalam acara pembukaan rakornas Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (10/11/2015).

Lukman menambahkan, dari sanalah kementerian menilai permasalahan tersebut berakar dari kurangnya wawasan anak muda tentang makna perkawinan.

Mereka juga dianggap tidak memilki peluang dan kesempatan untuk mendapatkan wawasan tersebut.

Lukman melanjutkan, pihaknya masih menggodok konsep kursus pra-nikah tersebut dan berencana meminta masukan dari pihak-pihak terkait.

Meski begitu, Lukman berharap di masa depan kursus tersebut menjadi kursus wajib yang diikuti para remaja, tidak hanya yang akan menikah tapi juga remaja yang belum memiliki rencana menikah.

"Nantinya setiap pernikahan harus memiliki sertifikat dari kursus ini," ungkap Lukman.

Menanggapi inisiatif tersebut, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan, pihaknya perlu melihat dulu isi konsep dari kursus pra-nikah tersebut dan mengkajinya apakah sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

Menurut dia, jika memang konsepnya bagus tidak ada alasan untuk menolaknya. Jika telah mendapatkan informasi terkait konsep kursus tersebut, ia mengatakan kiai-kiai di MUI akan membahasnya.

"Kita lihat dulu isinya. Pra-nikah itu apa yang diajarkan, cocok enggak dengan prinsip, apakah wajar diajarkan atau enggak. Kalau isinya bagus kenapa tidak? Tapi kalau isinya membahayakan, ya tidak boleh," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com