Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KMP Ingin Revisi UU KPK Jadi Inisiatif Pemerintah

Kompas.com - 13/10/2015, 07:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih sepakat agar revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dilakukan atas usul inisiatif dari pemerintah. KMP baru akan ikut memberikan masukan terkait revisi UU KPK jika sudah masuk tahap pembahasan. Alasannya, tak ingin dituduh melemahkan KPK jika menjadi bagian dari pengusul.

"Jadi revisi UU KPK ini, harus seperti yang lama, atas usul pemerintah, atau paling tidak partai pendukung pemerintah," kata Sekretaris KMP Fahri Hamzah dalam rapat rutin elite KMP di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/10/2015) malam.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali yang juga Ketua Presidium KMP Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PPP Djan Faridz, Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua DPR Setya Novanto, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin.

Fahri menjelaskan bahwa muncul kesan seolah-olah revisi ini hanya keinginan KMP. Padahal, pada Juni 2015 lalu, pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang membawa usulan revisi ini ke Badan Legislasi DPR.

Menurut dia, Pimpinan DPR akan segera melakukan rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo untuk menegaskan kembali sikap pemerintah terkait revisi UU KPK. Jika Presiden menolak, dia memastikan revisi tidak akan berjalan, karena sebuah revisi UU harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan DPR.

"Kalau dilihat di DPR, KIH kan yang agresif (menginginkan revisi). Tapi kan belum tentu Presiden setuju. Kita lihat kompak tidak Presiden dan partai pendukungnya. Jadi KMP tidak perlu lagi mendorong-dorong untuk revisi, dan malah kemudian kita dituduh macam-macam," kata Fahri, yang juga Wakil Ketua DPR.

Fahri menambahkan, hal yang sama juga berlaku bagi RUU Pengampunan Pajak, yang pengusulannya juga sempat menuai polemik karena diwacanakan akan mengampuni koruptor. Menurut politisi PKS ini, akan lebih baik jika pemerintah yang jadi inisiator dan mengusulkan RUU ini.

"Sebaiknya itu berasal dari pemerintah karena pemerintah yang mengerti hitung-hitungannya seperti apa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com