Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kendala yang Dialami PPIH dalam Identifikasi Korban Tragedi Mina

Kompas.com - 28/09/2015, 10:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengakui, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menghadapi kesulitan untuk mengidentifikasi warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi Mina. PPIH memerlukan lebih banyak waktu mengingat banyaknya korban dan berasal dari berbagai negara.

“Kondisi ini juga mengharuskan kami berlomba dengan waktu dikarenakan semakin lama waktu identifikasi, semakin sulit kami dapat mengenali jemaah haji yang wafat,” kata Abdul Djamil, melalui siaran pers yang diterima wartawan, Senin (28/9/2015).

Lebih jauh, Djamil menyampaikan sejumlah kendala dalam proses identifikasi korban. Pada dua hari pertama setelah kejadian, kata Djamil, Pemerintah Arab Saudi menutup akses bagi pihak luar untuk mencari data-data awal mengenai korban. Hal ini dikarenakan pada dua hari pertama itu Pemerintah Saudi tengah melakukan evakuasi korban dan identifikasi awal.

"Kami baru mendapatkan akses ke tempat pemulasaraan jenazah pada tanggal 25 September 2015 pukul 23.00 waktu setempat," ujar Djamil.

Selain itu, proses identifikasi dan pencocokan data relatif sulit dilakukan karena foto kondisi jenazah cenderung berbeda dengan foto pada Siskohat dan E-Hajj. Tim Kemenag selanjutnya melakukan inventarisasi foto-foto yang diduga memiliki kemiripan dengan wajah-wajah jenazah. Bukan hanya itu, menurut Djamil, banyak foto yang tanpa disertai identitas yang meyakinkan bahwa jenazah dalam foto tersebut adalah jamaah haji Indonesia.

Padahal, menurut dia, diperlukan proses pengecekan data dan file pendukung yang memperkuat dugaan bahwa jamaah tersebut adalah jamaah haji Indonesia, baik berupa gelang jamaah, sobekan DAPIH, identitas maktab, kartu bis, tas paspor, aksesoris syal, kain ihram, kain kerudung, atau pakaian.

"Juga perlunya prinsip kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan penyampaian informasi kepada keluarga jamaah haji," ucap Djamil.

Dari proses identifikasi yang sudah berlangsung dalam tiga hari terakhir, Kemenag memetakan tiga kriteria korban dalam peristiwa ini, yakni jamaah yang meninggal dunia, jamaah yang cedera, dan yang belum kembali ke pemondokan.

Untuk jamaah yang telah meninggal dunia, tim PPIH melakukan proses identifikasi berupa pencocokan data foto jenazah, kondisi fisik, dan foto yang terdata dalam siskohat dan E-Hajj. Untuk jamaah yang cedera, tim PPIH  melakukan inventarisasi ke beberapa rumah sakit Arab Saudi di Makkah.

Ada pun untuk jamaah yang masih belum kembali, tim PPIH melakukan inventarisasi data laporan dari para ketua kloter dan sanak/saudara yang kebetulan mendampingi jamaah yang bersangkutan. 

Musibah yang terjadi di Mina, pada Kamis (24/9/2015) mengakibatkan sedikitnya 22 WNI meninggal dunia. Sementara itu, keberadaan 99 jemaah haji asal Indonesia belum diketahui karena belum kembali ke kelompok masing-masing.

Kompas TV Inilah Kesaksian Farida Yang Lolos dari Tragedi Mina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com