Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Kritik Pemerintah Gagal Antisipasi Peristiwa di Tolikara

Kompas.com - 18/07/2015, 08:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan meminta pemerintah sigap dalam menyikapi peristiwa pembakaran rumah, kios, dan mushala di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Ia berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan peristiwa tersebut.

"Kita mengecam setiap bentuk intoleransi. Tapi kita kritik dan protes pada sikap negara yang tidak cepat merespons," kata Hinca melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/7/2015).

Hinca menuturkan, pemerintah dengan seluruh jajaran yang dimiliki seharusnya dapat mencegah peristiwa intoleransi terjadi di seluruh wilayah NKRI. Kalaupun peristiwa seperti di Tolikara sudah terjadi, maka pemerintah berkewajiban mencegah agar peristiwa serupa tidak melebar ke daerah lain sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.

"Negara seharusnya bisa mencegahnya sedini mungkin agar tidak menimbulkan kecemasan yang berkelanjutan," ujarnya. (baca: Dirjen Bimas Kristen: Kami Mohon Maaf atas Peristiwa di Tolikara)

Sementara itu, Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla meminta aparat penegak hukum dapat menindak para pelaku pembakaran di Tolikara. Menurut Ulil, pengungkapan motif pembakaran tersebut dapat menghilangkan spekulasi sekaligus mencegah provokasi terjadinya peristiwa serupa di wilayah lain.

Ulil menyesalkan sikap pemerintah yang gagal mengantisipasi terjadinya peristiwa pembakaran tersebut. Padahal, menurut Ulil, beberapa hari sebelum terjadinya peristiwa pembakaran, telah beredar selebaran yang terindikasi bernada provokasi. (baca: Kemenang Minta Penjelasan GIDI soal Kasus di Tolikara)

"Kami imbau masyarakat untuk tidak termakan provokasi. Hubungan antar-umat beragama di Papua selama ini sangat baik dan damai, suasana ini harus tetap dijaga," ujar Ulil.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, berdasarkan laporan yang diperoleh dari Kepala Polres Tolikara, insiden pembakaran itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIT. (baca: Menag Minta Polisi Usut Tuntas Kasus di Tolikara)

Saat itu, ratusan warga tiba-tiba berdatangan dari berbagai arah dan melempari mushala. Tak lama berselang, massa lalu membakar mushala dan beberapa rumah serta kios yang ada di sekitarnya. (Baca Wapres Minta Warga Menahan Diri Pasca-pembakaran Mushala di Tolikara)

Ratusan umat Muslim di Karubaga yang sedang melaksanakan shalat Id di Lapangan Koramil Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa. Puluhan aparat gabungan kepolisian dibantu TNI membubarkan massa dengan melepas tembakan ke udara.

Melihat kedatangan aparat, massa lalu mundur, tetapi terlihat masih berkumpul di beberapa tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com