Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Moratorium, Jokowi Pertimbangkan Beri Gedung Baru untuk Bawaslu

Kompas.com - 24/02/2015, 14:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo belum langsung menyetujui permintaan Badan Pengawas Pemilu tentang keperluan gedung baru. Menurut Jokowi, saat ini pemerintah masih melakukan moratorium pembangunan gedung baru. Namun, gedung baru bisa diadakan selama mendapat persetujuan presiden.

"Mengenai gedung Bawaslu yang tidak cukup, kemarin KPU juga sama menyampaikan gedungnya yang nggak cukup. Padahal kita sekarang dalam proses moratorium pembangunan gedung pemerintah tapi bisa diberi atas izin presiden, tapi tidak semua," kata Jokowi saat menerima jajaran Bawaslu pusat dan provinsi di Istana Merdeka, Selasa (24/2/2015).

Jokowi menuturkan, pemerintah lebih memfokuskan pengeluaran anggaran untuk kepentingan rakyat daripada untuk konsumsi pemerintah. Sementara itu, terkait usulan Bawaslu untuk menggunakan gedung Pusdiklat milik Kementerian Keuangan, Jokowi mengaku bisa saja langsung memberikan apabila gedung itu tak dimanfaatkan maksimal.

"Tapi biasanya kalau mau diberikan, di situ dirame-ramein biar enggak diminta," ucap Jokowi.

Jajaran pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/2/2015) siang. Di dalam pertemuan itu, Ketua Bawaslu Muhammad mengeluhkan soal kantor Bawaslu yang kurang memadai untuk operasional kerja pengawasan pemilu.

"Bawaslu saat ini berkantor di gedung setneg. Mengingat setjen bawaslu, juga memfasilitasi DKPP, maka gedung tersebut sudah tidak memadai lagi," ujar Muhammad kepada Jokowi.

Menurut Muhammad, ada sebuah gedung Pendidikan dan Pelatihan milik Kementerian Keuangan yang terletak di belakang Bawaslu yang bisa digunakan pihaknya. Selama ini, dia melihat gedung itu kurang dimanfaatkan oleh Kementerian Keuangan.

"Maka kami berharap gedung tersebut bisa digunakan Bawaslu," ucap Muhammad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com