Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir JK Heran Ada Politikus PDI-P yang Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 06/11/2014, 07:32 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah menegaskan bahwa rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan program yang disusun Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan partai politik pendukung keduanya. Husain mengaku heran jika ada politikus PDI Perjuangan yang menyudutkan JK seolah-olah program tersebut atas keinginan JK seorang.

"Enggak ada Pak JK yang memutuskan sendiri. Dengan menunjuk Jokowi-JK ya tentukan (PDI) mendukung, jadi semua programnya otomatis didukung. Saya juga bingung kepada Effendi, karena akan menimbulkan pertanyaan banyak orang kenapa, ada apa sampai dia ngomong seperti itu," kata Husain, di Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Menurut dia, pernyataan politikus PDI-P yang menilai JK begitu bernafsu menaikkan harga BBM bersubsidi hanyalah pernyataan pribadi. Husain menegaskan bahwa program ini didukung PDI Perjuangan sejak awal. PDI Perjuangan, menurut dia, dilibatkan dalam penyusunan program yang sudah disampaikan saat kampanye Jokowi-JK pada pemilihan presiden lalu.

"Jadi yang nyusun juga sebagian orang-orang dari PDI-P, menyusun program Jokowi-JK. Jadi apa yang masalah?" ujar dia.

Ia juga menyampaikan, Jokowi selama ini juga terlihat konsisten menyampaikan perlunya kenaikan harga BBM bersubsidi dalam berbagai forum. Meskipun tidak menyebut kapan harga BBM bersubsidi akan dinaikkan, kata Husain, Jokowi konsisten mengatakan bahwa Pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM ke subsidi lainnya yang lebih produktif.

"Meskipun tidak menyebut akan naik tanggal sekian atau apa, atau ada pengalihan atau enggak, tapi presiden membicarakan masalah susunan kemanan yang kondusif. Yang kedua menegaskan akan dilakukan pengalihan subsidi dari konsumtif ke produktif, yakni membangun irigasi yang banyak terbengkalai, infrastruktur jalan, jembatan," papar Husain.

Sebelumnya, JK juga menilai pernyataan politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang menyebut dia begitu bernafsu menaikkan harga BBM hanyalah pernyataan pribadi. Menurut JK, pernyataan Effendi tidak mewakili partainya.

Sebelumnya, Effendi mempertanyakan sikap Kalla yang dinialinya bernafsu menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut mantan anggota Komisi VII DPR RI itu, sikap JK berbeda jika dibanding sikap Presiden RI Joko Widodo yang terlihat lebih adem ayem menanggapi wacana kenaikan harga BBM pada akhir 2014 ini. Effendi khawatir, rencana kenaikan harga BBM itu ditunggangi kepentingan kaum neoliberal yang menyusup ke dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.

Effendi berpendapat, kenaikan harga BBM itu mestinya diikuti sejumlah perbaikan, mulai dari bidang distribusi minyak hingga kebijakan tata niaganya.

Sebelumnya, JK mengatakan, kenaikan harga BBM akan terjadi pada bulan November ini. Ia menjelaskan, pemerintah harus menaikkan harga BBM untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif. Ia menuturkan, pemerintah masih akan mencari waktu yang tepat sambil menunggu tersebarnya Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Menurut dia, subsidi BBM akan dialihkan ke beberapa program lain yang dianggap lebih memberikan manfaat terhadap masyarakat secara merata dan signifikan. Beberapa program itu antara lain adalah KIS dan KIP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com