Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIH Tetap Ingin Pembagian Proporsional Kursi Pimpinan Alat Kelengkapan DPR

Kompas.com - 01/11/2014, 13:51 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua DPR versi kubu Koalisi Indonesia Hebat, Effendi Simbolon, mengatakan, pihaknya hanya menginginkan adanya pembagian yang proporsional untuk pembagian komisi maupun alat kelengkapan Dewan oleh fraksi kubu Koalisi Merah Putih.

Menurut dia, sebagai stakeholder di DPR, kelima fraksi dalam KIH harus dilibatkan dalam penentuan pimpinan komisi maupun alat kelengkapan DPR. (baca: Dagelan dalam Rapat Paripurna DPR Tandingan...)

"Kita ingin titik temunya mereka melihat logikanya bahwa dalam menyelenggrakan lembaga negara tidak bisa dikelola hanya oleh satu kartel yang terdiri lima geng. Solusinya, ya harus proporsional," ucap Effendi, dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (1/11/2014).

Effendi menuturkan, di dalam kelembagaan DPR, pihaknya memiliki sekitar 44 persen kursi DPR. Sementara KMP sebesar 56 persen kursi DPR. Jika mengacu kepada asas keadilan, seharusnya KIH mendapatkan jatah sekitar 22 kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR lain.

"Kalau mereka tidak mudeng dengan hal itu, kita anggap mereka memang ingin lakukan proses kartel," ucap Effendi.

Sementara itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq mengatakan, KMP telah memberikan kesempatan kepada KIH untuk menyerahkan nama-nama yang akan dicalonkan sebagai pimpinan alat kelengkapan DPR. Namun, hingga empat kali sidang paripurna, kubu KIH tidak juga menyerahkan nama.

Sehingga, kata dia, fraksi kubu KMP memutuskan untuk membagi jatah tersebut kepada fraksi yang tergabung dalam KMP. (baca: Ini Susunan Pimpinan Komisi yang Dikuasai Koalisi Merah Putih)

"Kami tidak mau tersandera, makanya kita jalan terus," ucap Ketua Komisi I DPR tersebut.

Meskipun demikian, Mahfudz mengatakan, masih ada peluang bagi KIH mendapatkan jatah untuk pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR lain, asalkan bersedia untuk satu suara dengan KMP.

"Itu masih sangat mungkin sepanjang mereka mau satu suara dengan kita," ujar Mahfudz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com