"Kami punya pengawas internal, jadi kami tidak akan melibatkan pihak lain," ujar Ronny , saat ditemui di Gedung Divisi Humas Polri, Kamis (25/9/2014).
Meski demikian, Ronny menjamin transparansi hasil penyidikan yang dilakukan tim investigasi gabungan TNI dan Polri.
"Kami akan umumkan hasil investigasi dengan transparan. Kalau nanti publik mau berikan evaluasi, ya silakan saja," kata Ronny.
Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas, Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman mengungkapkan, siapa pun yang bersalah harus ditindak dalam kasus ini. Tim investigasi juga tidak perlu melibatkan institusi lain, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Peristiwa penembakan terhadap empat anggota TNI dari Batalyon 134 terjadi pada hari Minggu (21/9/2014), oleh tim gabungan Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau, dan Brimob. Sebelum terjadi insiden penembakan, tim gabungan kepolisian tersebut sedang melakukan tindakan penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan bahan bakar minyak (BBM), yang diduga dilakukan secara ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.