Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Minta Jajaran TNI Tak Berkomentar soal Penembakan di Batam

Kompas.com - 24/09/2014, 10:55 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI agar tidak berkomentar terhadap insiden penembakan empat anggota TNI oleh anggota Polri di Batam, Kepulauan Riau.

"Tunggu saja hasil investigasi. Jajaran saya sudah tidak ada yang memberikan komentar agar tidak memengaruhi pemeriksaan," ujar Moeldoko seusai membuat lubang resapan biopori dalam rangkaian HUT Ke-69 TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/9/2014).

Moeldoko enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait insiden penembakan tersebut. Ia menyerahkan penyelesaian insiden itu oleh tim investigasi.

Sebelumnya, seperti dikutip harian Kompas, ada perbedaan penjelasan antara pihak TNI dan Polri mengenai kronologi terjadinya bentrokan dalam operasi penggeledahan gudang penimbunan bahan bakar ilegal di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/9/2014).

Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti pun mengakui adanya perbedaan penjelasan terkait insiden penembakan oleh anggota Brigadir Mobil Polri terhadap anggota TNI. Oleh karena itu, Polri siap membentuk tim investigasi atau tim pencari fakta bersama TNI.

Versi Polri, menurut Badrodin, pada mulanya, aparat kepolisian melakukan upaya penegakan hukum terhadap distribusi BBM yang diduga ilegal. Ditemukan empat drum yang diduga ilegal.

Aparat kepolisian pun melakukan olah tempat kejadian perkara. Akan tetapi, menurut Badrodin, kemudian datang sekelompok orang terorganisasi. Di lokasi itu tidak ada warga. Saat mau meninggalkan lokasi, aparat kepolisian pun dihalangi atau seperti tersandera.

”Lalu, ada yang mengeluarkan tembakan ke bawah, lalu terkena kaki,” kata Badrodin.

Badrodin juga mempertanyakan jika dikatakan dua anggota TNI yang tertembak tersebut hanya kebetulan mampir di lokasi dan yang berkumpul itu masyarakat. Hal itu mengingat tembakan itu bisa mengenai dua orang yang kemudian diketahui adalah anggota TNI.

Sementara itu, TNI AD menyatakan insiden di Batam bukan merupakan bentrok, melainkan penembakan oleh anggota Brimob Polda Kepulauan Riau terhadap empat anggota TNI AD yang tidak bersenjata.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Andika Perkasa mengatakan, keempat korban anggota TNI tersebut, selain mengalami luka terkena tembakan, juga dikeroyok.

Kejadian bermula pukul 20.00 saat anggota Polda Kepri dan Brimob Polda Kepri menggerebek gudang BBM solar milik N di Perumahan Cipta Asri, Jalan Trans Barelang Tembesi, Batu Aji, Batam.

Pada pukul 21.30, saat keluar dari gudang tersebut, anggota Polda dan Brimob berpapasan dengan Pratu Ari dan Prada Hari yang bertugas di Yonif 134/TS seusai apel malam di markasnya dan akan pulang ke rumah di Bengkong Laut sekaligus mengambil cucian.

”Mereka berhenti karena melihat ada keramaian, dua-duanya tidak bawa senjata,” kata Andika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com