Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran ISIS, Menteri Agama Minta Waspadai Orang Asing di Masjid

Kompas.com - 14/09/2014, 23:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat untuk lebih mengantisipasi penyebaran paham dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Lukman mengingatkan agar masyarakat bisa memantau aktivitas warga asing utamanya di masjid atau musholla di sekitar rumah.

"Tempat-tempat ibadah menurut saya harus lebih selektif lagi untuk bisa memberikan porsi kesempatan pada orang-orang tertentu apalagi pendatang yang tidak jelas asalnya. Jadi masjid-masjid kita harus lebih selektif lagi, jangan mudah memberikan kesempatan pada orang-orang asing yang tidak diketahui latar belakang agamanya," ujar Lukman di Kantor Presiden, Minggu (14/9/2014).

Selain itu, Lukman menyatakan pihak kementerian akan lebih menggencarkan sosialisasi akan paham yang disebar oleh ISIS ini. Menurut dia, bangsa Indonesia selama ini dikenal sangat modern dan toleran sehingga paham yang disebarkan ISIS sangat bertabrakan dengan nilai-nilai yang dimiliki bangsa ini.

"Petinggi ormas-ormas agama, tokoh masyarakat secara lebih masif akan memberikan proses penyadaran kepada bangsa betapa paham keagamaan yang dibawa gerakan ISIS sangat bertentangan dengan paham agama mayoritas di Indonesia. Mengusik dan mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Sementara untuk menyadarkan para narapidana terorisme yang belakangan disinyalir banyak mendukung ISIS setelah keluar dari penjara pun juga turut diantisipasi. Menurut Lukman, upaya antisipasi penyebaran paham ISIS di sel tahanan adalah melalui deradikalisasi yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

"Ini bagian dari deradikalisasi yang dilakukan BNPT dan ini menurut hemat saya perlu ditingkatkan lagi," ungkap dia.

Sebelumnya, empat Warga Negara Turki ditangkap aparat kepolisian saat melakukan perjalanan dari Kota Palu menuju Poso, Sulawesi Tengah. Diduga, mereka terlibat jaringan Negara Islam Suriah Irak (ISIS).

Dilansir Antara, Minggu (14/9), penangkapan berlangsung di wilayah Kabupaten Parigi Moutong saat hendak menuju Kabupaten Poso pada Sabtu (13/9) sore. Keempat warga Turki tersebut itu bernama A Basyit, A Bozoghlan, A Bayram dan A Zubaidan. Pada saat penangkapan tersebut, mereka tengah diantar oleh tiga warga Palu, yakni Saiful, Yudi dan Irfan. Mereka merupakan warga di Palu Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com