Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengah Berada di Luar Negeri, Fahri Hamzah Tak Penuhi Panggilan BK DPR

Kompas.com - 09/09/2014, 17:24 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - 
Anggota DPR asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah tak memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR untuk sidang dugaan pelanggaran kode etik, Selasa (9/9/2014). Fahri dilaporkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta karena pernyataannya yang menyebut LBH Jakarta menerima dana dari Joko Widodo untuk menyerang calon presiden Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden lalu.

"Kami sudah undang keduanya (LBH dan Fahri). Beliau (Fahri Hamzah) tidak datang. Sedang berada di luar negeri," kata Ketua BK Trimedya Panjaitan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Dalam sidang yang berlangsung tertutup, BK DPR RI meminta keterangan LBH Jakarta terkait dugaan fitnah yang dilakukan oleh Fahri Hamzah. Menurut Trimedya, LBH Jakarta menilai pernyataan Fahri Hamzah bahwa LBH Jakarta telah menerima dana dari Joko Widodo untuk menyerang calon presiden Prabowo Subianto selama pilpres adalah tidak benar. 

LBH Jakarta menjelaskan, dana hibah tahun 2013 yang diterima dari Pemerintah Provinsi Jakarta merupakan dana hibah tahunan yang telah mereka terima sejak zaman Fauzi Bowo menjadi gubernur. Dana tersebut diterima melalui proses pengajuan proposal setiap tahunnya layaknya organisasi lain. Dana sejumlah Rp300 juta tersebut, jelas mereka, juga telah dipertanggungjawabkan pada Oktober 2013 dan telah melalui proses audit. Tahun 2014, saat pilpres berlangsung, LBH Jakarta justru tidak mengajukan proposal dan menerima dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta.

"Soal dianggap itu untuk menghajar Prabowo dengan isu HAM, lembaga mereka memang concern dengan pelanggaran HAM," ujar Trimedya.

Dalam keterangannya, lanjut Trimedya, LBH Jakarta mengaku mengkritisi pasangan Jokowi-JK.

"Mereka minta pak Fahri meminta maaf secara terbuka. Mungkin Fahri dan tim sukses Prabowo-Hatta dapat masukan keliru, apakah tidak diperhatikan dulu tahunnya, itu 2013 bukan 2014," kata dia.

Selanjutnya, BK akan memanggil kembali kedua pihak dalam minggu depan untuk meminta keterangan Fahri Hamzah dan berupaya memediasi keduanya untuk mencari solusi yang terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com