Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimalah Papua, Pak Jokowi...

Kompas.com - 08/08/2014, 07:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo mendapatkan sebuah noken hijau yang dikalungkan di lehernya, Rabu (6/8/2014) siang. Di dalam noken itu terdapat sejumlah barang, di antaranya batik Papua, koteka, serta cakar kuskus.

"Terimalah noken ini, Pak Jokowi. Di dalam noken ini terdapat penderitaan, kesengsaraan sekaligus harapan warga Papua. Terimalah Papua, Pak Jokowi," ujar Ketua Papuan Brotherhood Silas Natkime, sambil mengalungkan noken itu ke leher Jokowi, di Balaikota, Jakarta.

Jokowi menerimanya dengan tersenyum lebar. "Terima kasih Pak, terima kasih," jawab Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta itu sempat terkejut saat melihat ada cakar kuskus menyembul keluar dari noken itu. Menurut Silas, batik Papua itu melambangkan penderitaan warga Papua dalam meraih kesejahteraan sosial. Koteka melambangkan kesengsaraan. Sementara cakar kuskus melambangkan harapan kepada Jokowi agar berani memajukan bumi Papua.

"Pikullah semua yang ada dari warga Papua. Orang Papua harus sejahtera. Kami percaya kepada Jokowi," lanjut Silas.

Silas dan enam warga Papua terbang ke Jakarta hanya untuk bertemu Joko Widodo. Mereka tergabung dalam jaringan warga Papua bernama Papuan Brotherhood. Anggotanya terdiri dari banyak unsur warga, mulai dari pekerja PT Freeport, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat adat, hingga warga biasa.

"Dan, pagi ini Pak Jokowi menepati janjinya. Jam 08.00 WIB dia suruh kami masuk. Kami bicara banyak," ujar Silas.

Isi pertemuan

Juru bicara Papuan Brotherhood Ramses Wally mengisahkan, pertemuan dengan Jokowi berlangsung sekitar satu jam. Dalam pertemuan itu, mereka berbincang banyak hal, di antaranya soal komitmen Jokowi untuk membangun Papua.

"Pak Jokowi tidak janjikan apa-apa kepada kami. Dia hanya bilang 100 hari kerja pertama, ia akan menginjak Papua, melihat kondisi di sana dari dekat," ujar Ramses seusai pertemuan.

Setidaknya, lanjut Ramses, terdapat dua poin persoalan yang masih dirasakan masyarakat Papua. Pertama, soal otonomi daerah yang belum maksimal sehingga pembangunan pun tidak merata. Kedua, harga barang yang tinggi di sejumlah wilayah terpencil Papua.

Ramses mengatakan, masyarakat Papua masih jauh tertinggal dari daerah lain di Indonesia. Sudah demikian, perhatian pemerintah atas wilayah itu sangatlah kurang. Mendatangi dan melihat langsung apa yang terjadi di sana, kata Ramses, sangat berarti bagi masyarakat Papua.

"Kami percaya Pak Jokowi bisa bantu. Kami sangat ingat dia bilang kenapa kampanye yang pertama dilakukan di Papua, karena di sinilah tempat matahari terbit. Segala sesuatu dimulai dari matahari terbit," lanjut dia.

Saat ditanya soal komitmennya membangun Papua, Jokowi mengatakan, ia akan membangun infrastruktur transportasi, baik untuk orang maupun barang. Selain itu, Jokowi juga ingin mewujudkan pelayananan akan kebutuhan dasar, misalnya pelayanan kesehatan dan pendidikan.

"Tidak hanya di Papua. Di seluruh Indonesia," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com