Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Gara-gara Abang Ruhut, Jokowi Menang

Kompas.com - 24/07/2014, 12:11 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul, saling bertegur sapa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Ruhut hadir untuk bersaksi di sidang Anas dalam kasus dugaan korupsi terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya.

"Eh, Bang Poltak," kata Anas menyapa Ruhut.

Mereka lalu berjabat tangan dan saling cium pipi kanan dan kiri. Anas kemudian tiba-tiba menyinggung Joko Widodo alias Jokowi yang telah ditetapkan sebagai presiden terpilih periode 2014-2019. Menurut Anas, Jokowi menang karena didukung oleh Ruhut.

"Gara-gara Abang (Ruhut), Jokowi menang," seloroh Anas.

Ruhut kemudian berseloroh bahwa Anas juga mendukung Jokowi pada Pemilu Presiden 2014.

"Dia (Anas) juga rupanya (dukung) Jokowi," kata Ruhut.

"Saya kan enggak punya suara, Bang," timpal Anas.

Anas yang mengenakan rompi tahanan berwarna oranye itu kemudian langsung menuju ruang tunggu terdakwa. Selain Ruhut, dua politikus Partai Demokrat lainnya, Saan Mustopa dan Mirwan Amir, juga akan bersaksi di sidang Anas.

Menjelang kampanye pilpres berakhir, Ruhut menyatakan mendukung Jokowi-JK. Keputusannya itu bertolak belakang dengan sikap Ruhut sebelumnya yang terus menyerang Jokowi. (baca: Dulu Menyerang, Kini Ruhut Dukung Jokowi-JK)

Pertemuan Ruhut dengan Anas juga menarik perhatian. Pasalnya, Ruhut terus menyerang Anas ketika Anas masih menjabat Ketua Umum Demokrat. Ruhut mendesak Anas mundur dari ketua umum dengan alasan menyelamatkan partai.

Baca juga:

Ruhut: Anas Sudah Semakin Kalap)

Ruhut: Anas Cuma Petinju Kelas Bulu, Bukan Lawan SBY

Ruhut: Anas Urbaningrum, Manusia Tak Bersyukur

Ruhut: Anas Kok Masih Didengarkan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com