Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Suryadharma Tak Lagi Disambut Kader PPP...

Kompas.com - 24/04/2014, 11:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menghadiri Musyawarah Kerja Nasional III (Mukernas III) PPP di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Kamis (24/4/2014). Suryadharma hadir sekitar pukul 10.45 WIB, padahal dia sempat diberi "deadline" untuk hadir sebelum pukul 10.00 WIB.

Kehadiran Suryadharma yang terlambat itu sepertinya tidak dipermasalahkan oleh para peserta mukernas. Mereka justru belum memulai mukernas sebelum Suryadharma hadir di lokasi. Suryadharma belum mau berkomentar banyak soal kehadirannya hari ini.

"Sudah dulu, nanti saya kasih klarifikasi. Nanti saja (setelah mukernas)," ujarnya.

Suryadharma pun langsung masuk ke dalam ruang mukernas. Setibanya di dalam ruangan, dia tampak kebingungan untuk memilih tempat duduk. Dia tidak disambut oleh para petinggi PPP yang sudah berada di meja pimpinan rapat. Tak terdengar juga ada tepuk tangan atau antusiasme dari para peserta.

Akhirnya, dia pun menuju ke sudut kanan depan ruangan yang jauh dari tempat duduk para peserta ataupun pimpinan mukernas. Di sana, terdapat beberapa meja dan kursi yang akhirnya dia gunakan sebagai tempat duduk.

Saat itu, para wartawan yang hendak mewawancarai dan mengambil gambar tetap mengerubunginya. Akhirnya, salah seorang peserta mukernas pun mengajukan protes. "Sudah cukup, tolong ya ini bukan konferensi pers. Hargai forum ini. Ini mau mulai kok malah konferensi pers," kata pria tersebut, menggunakan mik dengan nada tinggi.

Tak lama berselang, hadir Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, yang dalam mukernas ini didaulat sebagai pelaksana tugas ketua umum sekaligus penyelenggara mukernas. Emron terlihat mendapatkan sambutan yang berbeda. Sejak turun dari mobilnya, Emron langsung dikawal ketat oleh petugas keamanan yang sudah berbaris sejak awal. Sisanya, yang tidak ikut mengawal, langsung mengelu-elukan sosok Emron.

"Allahu akbar, hidup Pak Emron," seru para petugas keamanan kompak.

Saat masuk ke ruang mukernas, Emron terlihat langsung disambut tepuk tangan para peserta. Dia juga langsung dipersilakan untuk naik ke meja pimpinan rapat yang ada di depan. Beberapa menit kemudian, rapat pun dimulai secara tertutup.

Terlihat, Suryadharma sudah naik ke meja pimpinan bersama Emron dan sejumlah petinggi lain PPP. Keputusan untuk menghadirkan Suryadharma merupakan keputusan dalam mukernas hari pertama yang berakhir pada Rabu dini hari.

Sebelumnya, tanpa alasan yang tak jelas, Suryadharma menolak hadir dalam penyelenggaraan mukernas hari pertama itu. Namun, para peserta forum yang terdiri dari 28 DPW PPP se-Indonesia keberatan dengan ketidakhadiran Suryadharma.

Mereka sepakat untuk memberikan kesempatan kepada Suryadharma untuk melakukan klarifikasi terkait manuver ke Partai Gerindra yang dinilai melanggar konstitusi partai ataupun AD/ART. Mereka menilai, langkah islah kubu Suryadharma dan kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy yang dipimpin oleh Ketua Majelis Syariah KH Maemoen Zubair belum cukup karena tidak dilakukan di dalam mukernas yang dihadiri oleh perwakilan DPW.

Legitimasi Suryadharma hilang

Turunnya legitimasi Suryadharma, seperti dikutip dari harian Kompas, terasa sejak Mukernas III PPP dibuka, kemarin sore. Dalam pembukaan Mukernas III itu, semua peserta yang hadir kompak mendukung pihak-pihak yang berselisih dengan Suryadharma, di antaranya Romahurmuziy, Emron, dan Suharso Monoarfa, serta Ketua DPW Jawa Barat Rahmat Yasin.

Saat Emron membuka mukernas, tepuk tangan terdengar riuh ketika pengarah acara menyebutkan satu per satu nama yang hadir. Sebaliknya, acara menjadi senyap saat nama Suryadharma disebutkan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com