"Nama calon Wapres pak Jokowi sudah mengerucut 2 nama. Sekarang tinggal menunggu keputusan KPU soal hasil pileg," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (23/4/2014). Namun, dia menolak menyebutkan dua nama itu.
Menurut Tjahjo, yang paling memahami soal para kandidat ini adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Namun, dia memastikan kandidat yang akan dipilih harus bisa bekerja sama selama lima tahun dengan Jokowi.
Selain menyiapkan bakal cawapres bagi Jokowi, PDI-P kini juga tengah membentuk koalisi pendukung untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta tersebut ke Pemilu Presiden 2014. Tjahjo menuturkan koalisi yang dibentuk partainya akan ramping dengan tidak menyertakan banyak partai.
Tjahjo mengatakan, yang terpenting dalam pembentukan koalisi adalah kepemimpinan Indonesia ke depan harus kuat dengan didukung kerja sama politik di parlemen. "Ini yang ditawarkan dalam lobi-lobi dengan pimpinan parpol. Ini pemahaman yang harus sama antara capres dan cawapres," kata Tjahjo.
Sebelumnya, PDI-P memastikan berkoalisi dengan Nasdem usai Pileg 9 April 2014. Sementara dengan PKB, Jokowi mengatakan pembicaraan tinggal menyepakati soal bakal cawapres.
Berkaca pada hitung cepat lembaga survei, gabungan perkiraan suara kedua parpol itu mencapai sekitar 25 persen. Soal bakal cawapres PDI-P tampak hati-hati menentukan siapa pendamping Jokowi merebut kursi RI 1.
Sejumlah nama sempat menghiasi media masa, misalnya Jusuf Kalla, Ryamizard Ryacudu, Mahfud MD hingga Basuki Tjahaja Purnama. Namun, belum ada kepastian kapan nama itu dipublikasikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.