Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zainudin Bantah Telah Siapkan Uang Rp 10 Miliar untuk Akil

Kompas.com - 14/04/2014, 20:44 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Timur Zainudin Amali membantah bersedia menyiapkan Rp 10 miliar untuk Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat itu, Akil Mochtar, terkait pengurusan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. Zainudin mengaku tidak membawa uang Rp 10 miliar ketika hendak mendatangi kediaman Akil di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, pada 2 Oktober 2013.

"Sudah disiapkan uangnya?" tanya Ketua Majelis Hakim Suwidya kepada Zainudin yang bersaksi dalam sidang Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (14/4/2014). "Tidak. (Uang) dari mana?" jawab Zainudin.

Mendengar itu, hakim mendesak Zainudin untuk memastikan jawabannya. Suwidya mengingatkan bahwa Zainudin bersaksi di bawah sumpah. "Saya siap pertanggungjawabkan, demi Allah," jawab Zainudin.

Zainudin mengaku hanya ingin bertemu Akil untuk membicarakan sengketa Pilkada Jawa Timur. Ia ingin menanyakan kelemahan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf dalam sengketa tersebut. Zainudin berharap gugatan yang diajukan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Herman Suryadi Sumawiredja ke Mahkamah Konstitusi ditolak sehingga hasil Pilkada Jatim tetap dimenangkan oleh Soekarwo.

Saat itu, Akil menulis pesan melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada Zainudin. "Gak jelas itu semua, saya batalin aja lah Jatim itu, pusing aja. Suruh mereka siapkan 10 m (Rp 10 miliar) saja kl (kalau) mau selamat. Masak hanya ditawari uang kecil, gak mau saya..." tulis Akil.

Zainudin pun membalas BBM Akil, "Baik Bang, klau (kalau) ada arahan begitu ke Sy (saya), siap Sy (saya) infokan."

Menurut Zainudin, komunikasi melalui ponsel itu berlanjut dan keesokan harinya, Zainudin mengirim pesan, "Ass bang, Alhamdulillah positif. Kapan bisa komunikasi darat? Mohon arahan, tks,". Akil pun kemudian membalas, "Kapan ada waktu? Secepatnya."

Zainudin mengatakan akan ke rumah dinas Akil di Widya Chandra malam itu juga. Akil pun mengatakan, "Eksekusi langsung." Namun, Akil meminta Zainudin untuk menunggu BBM selanjutnya. Akil pun mengirim BBM kepada Zainudin agar segera ke rumahnya. Akil bahkan mengancam akan mengulang Pilkada Jatim jika Zainudin tidak datang pada saat itu juga. "Bisa ketemu saya sekarang di rumah. Darurat. Kalau enggak diulang nih, Jatim," tulis Akil dalam BBM.

Zainudin langsung mengatakan akan segera meluncur ke rumah Akil. Namun, pertemuan itu batal karena Akil pada 2 Oktober 2013 pukul 21.00 itu sudah ditanggap petugas KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com