Ia menambahkan, hingga kini partai Islam belum menemukan sosok yang elektabilitasnya memadai dan mampu mempersatukan partai-partai tersebut. Namun, ia tidak menutup kesempatan bagi tokoh tertentu yang menonjol dan berinisiatif mengajukan diri sebagai kandidat.
"Tapi kan kita harus realistis. Kalau enggak ada figur, mau apa?" kata Muhaimin.
Mengenai figur yang mungkin diusung sebagai calon presiden oleh PKB, Muhaimin menyebut nama Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD sebagai kandidat terkuat. Menurutnya, mereka adalah figur tertinggi di partai berbasis Islam.
"Syaratnya kan elektabilitasnya tinggi. Sebagai keinginan tokoh Islam di luar partai, harus kita turuti," ujar Muhaimin.
Pria yang kerap disapa Cak Imin ini mengaku dukungan mengenai koalisi partai-partai berbasis Islam ini banyak didorong oleh tokoh-tokoh Islam eksternal partai. Oleh karena itu, kata Muhaimin, calon pemimpin tersebut haruslah sosok yang dapat menjunjung nasionalis dan pluralisme secara bersamaan.
Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga riset, PKB mendapat suara dalam kisaran 10 persen. Muhaimin mengatakan, PKB membuka dua kemungkinan, yakni akan mengusung capres atau cawapres. Dari hasil konvensi alamiah PKB, ditetapkan tiga nama yakni Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Rhoma Irama sebagai kandidat calon presiden yang diusung PKB.
"Perolehan kita cuma 10 persen, tapi kita pasarkan juga. Sangat ada peluang capres itu jadi cawapres. Masalahnya, capresnya mau enggak?" kata Muhaimin.