Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi DPP Nasdem, Jokowi Bahas Koalisi

Kompas.com - 12/04/2014, 12:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo bersama Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo berkunjung ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (12/4/2014). Kehadiran Jokowi beserta Tjahjo ini semakin menguatkan dugaan publik, yang menyebutkan bahwa PDI-P akan berkoalisi dengan Partai Nasdem jelang Pilpres 2014.

Sesaat sebelum pertemuan tertutup antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Jokowi, dan Tjahjo; mereka mempersilakan pewarta untuk mengabadikan momen kebersamaan mereka. Sebagai tuan rumah, Surya Paloh duduk di kursi tengah untuk memimpin pertemuan. Sementara di sisi kanan sudah duduk Rio Capella dan berhadapan dengan Jokowi yang berdampingan dengan Tjahjo Kumolo.

Saat tiba, keempatnya memegang beberapa lembar kertas. Surya Paloh dan Jokowi tampak serius mengamati tulisan per tulisan yang ada di kertas tersebut. Di dalam kertas tersebut bergambar kotak surat suara serta gambar partai politik. Pembahasan itu berjudul "Alternatif-alternatif Kerjasama Parpol Peserta Pemilu, berdasarkan data perolehan suara sementara quick count".

Terdapat beberapa alternatif koalisi partai politik dalam pembahasan mereka. Alternatif ini berdasarkan hasil hitung cepat. Alternatif pertama, PDI-P berkoalisi dengan Partai Nasdem, mengumpulkan suara 25,87 persen berdasarkan hasil hitung cepat. Kemudian alternatif kedua, antara PDI-P dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem, dengan mengumpulkan suara 35,04 persen.

Kemudian, alternatif ketiga adalah koalisi antara Partai Golkar dan PKB yang mengumpulkan suara 23,12 persen. Untuk alternatif keempat, koalisi Partai Golkar dengan Partai Hanura dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dengan 20,19 persen.

Selanjutnya, alternatif kelima adalah koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang mengumpulkan 18,46 persen suara. Untuk alternatif keenam, kemungkinan koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, yang mengumpulkan suara 18,73 persen.

Terakhir, alternatif ketujuh adalah koalisi partai menengah, yaitu Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), PKB, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Apabila mereka berkoalisi, dapat mengumpulkan suara hingga 26,76 persen.

Hingga pukul 12.15, pertemuan antara petinggi kedua partai politik itu masih berlangsung secara tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com