Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2014, 08:28 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mencanangkan target masuk tiga besar perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 2014, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru mengumpulkan suara di kisaran 7 persen. Namun, partai ini lolos dari perkiraan bakal gagal mengirimkan wakil ke parlemen.

"Sejauh ini masih sesuai perkiraan," ujar Presiden PKS Anis Matta saat dihubungi, Rabu (9/4/2014) malam. "Selalu dianggap akan tenggelam dari panggung politik, tidak terbukti."

Anis pun mengatakan bahwa perolehan sementara suara untuk PKS bisa dibilang sama dengan capaian pada Pemilu 2009. Dia berkeyakinan pula bahwa capaian kursi di parlemen sebagai hasil konversi perolehan suara partainya akan mendapatkan persentase melebihi perolehan suara.

Menurut Anis, berdasarkan data-data pemilu selama ini, akan ada selisih suara 3 hingga 4 persen antara perolehan suara dan perolehan kursi. Selisih tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan. "Untuk PKS, dari suara 7 persen kami perkirakan kursi bisa sampai 10 persen," sebut Anis.

Anis juga berkeyakinan PKS masih bakal masuk lima besar perolehan kursi di DPR, tidak jauh berbeda dengan hasil Pemilu 2009. "PKS mengalami musibah satu tahun ini. Ada partai lain yang juga sama mendapat musibah, tetapi hasilnya tidak sama."

Terkait data perhitungan sementara hasil pemilu legislatif, Anis mengatakan peta politik mengalami pergeseran. "Hampir semua partai kini masuk kategori papan tengah, karena tak ada yang mendapatkan suara lebih dari 20 persen," ujar dia.

Sepanjang 2014 sampai dengan hari pemungutan suara, tak bisa dimungkiri partai ini dihajar habis-habisan dengan kasus dugaan korupsi kuota impor sapi dan segala "kembang-kembangnya".

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bahkan pada survei terakhir sebelum pemilu legislatif, yang dirilis pada Minggu (2/2/2014), menyebutkan bahwa PKS merupakan satu dari empat partai yang tak akan ke Senayan (Baca: Survei LSI: 4 Parpol Terancam Tak Lolos ke Parlemen). Mereka memperkirakan PKS hanya akan mendapatkan suara 2,2 persen. Partai lain berbasis massa Islam yang menurut LSI tidak lolos adalah PBB, dengan perkiraan perolehan suara 0,7 persen.

Peneliti LSI Adjie Alfarab saat merilis survei itu mengatakan, dengan rentang kesalahan 2,9 persen dan 30,1 persen dari 1.200 persen responden belum menentukan pilihan, nasib PKS tak akan tertolong. Menurut dia, kalaupun pemilih yang belum menentukan pilihan saat survei digelar pada 6 hingga 16 Januari 2014 itu dibagi rata, suara PKS diperkirakan tak akan lebih dari 3,15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com