Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Optimis Gerindra Jadi 2 Besar di Ibu Kota

Kompas.com - 09/04/2014, 21:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimis Partai Gerindra mampu meraih dua besar di Jakarta. Di posisi pertama, lanjut dia, diduduki oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Kalau kita lihat, Gerindra seharusnya bisa dua besar di DKI. Tapi tunggu real count KPU saja," kata Basuki, di Pantai Mutiara, Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Sementara itu, untuk perolehan kursi di DPR RI, ia menargetkan, Partai Gerindra meraih angka di atas 15 persen, bahkan 20 persen. Dengan demikian, Partai Gerindra dapat mengusung Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014.

Meski memprediksi Partai Gerindra memperoleh kursi 20 persen, Basuki mengaku tidak terlalu memikirkan hasil penghitungan suara cepat atau quick count. Terbukti, dirinya tidak menargetkan kemenangan Partai Gerindra di TPS tempatnya memilih, di Muara Karang.

"Aku sih santai saja kalau soal quick count, cuek banget dari dulu," kata Basuki.

Bahkan pada pemilihan umum 2009 lalu, meski Partai Demokrat yang menang di TPS tempatnya terdaftar sebagai pemilih, ia juga tak mengaku optimis Gerindra bisa menang di daerahnya.

"Saya nggak tau, saya belum belajar ilmu memprediksi. Politik itu bebas kan Luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia). Kita nggak tau samping kita pilih mana," ujarnya santai.

Berdasarkan hasil sementara hitung cepat Kompas, Partai Gerindra berada di posisi ketiga yakni dengan perolehan 11,72 persen. Posisi Gerindra di bawah PDI-P dengan 19,3 persen dan Partai Golkar dengan 14,89 persen.

Partai Demokrat menduduki posisi keempat dengan 9,47 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 9,1 persen. Verifikasi data masih terus berjalan. Penghitungan ini masih perolehan sementara. Adapun penghitungan resmi untuk hasil pemilu legislatif 2014 yaitu oleh KPU.

Persentase suara masuk hingga pukul 20.00 WIB dengan suara masuk 84 persen. Suara sah sebanyak 65,57 persen, tidak sah 7,67 persen, dan tidak digunakan sebanyak 26,76 persen. Hitung cepat Kompas mulai ditampilkan sejak pukul 13:30 WIB setelah proses pemungutan suara selesai dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Litbang Kompas mengambil 2.000 jumlah sampel TPS dan responden di seluruh Indonesia. Penentuan sampel dilakukan denganmetode sampel acak stratifikasi sistematis dari daftar pemilih tetap. Dengan metode ini, sampel yang terpilih tersebar di 34 provinsi yang jumlahnya proporsional dengan jumlah pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com