Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Selidiki Lima Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu

Kompas.com - 28/03/2014, 13:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian RI menerima lima laporan terusan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran pidana pemilihan umum. Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri masih menyelidiki kelima laporan tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, dugaan pelanggaran pemilu itu meliputi pencabutan alat peraga kampanye di Bali, penggunaan mobil dinas serta keterlibatan kepala desa dalam kampanye di Jawa Tengah, kampanye di luar jadwal di Papua, dan praktik politik uang di Sumatera Barat.

"Mungkin ada banyak laporan masyarakat yang diterima Bawaslu, akan tetapi yang diteruskan ke kami baru lima kasus," kata Agus di Mabes Polri, Jumat (28/3/2014).

Agus enggan merinci partai mana saja yang diduga melakukan pelanggaran pidana pemilu. Ia menambahkan, penyelidik memiliki waktu selama 14 hari untuk menyelidiki laporan tersebut.

Agus mengatakan, pelaksanaan kampanye terbuka di sejumlah daerah berlangsung aman dan kondusif, meskipun ada sejumlah dugaan pelanggaran tindak pidana pemilu yang dilaporkan masyarakat ke Bawaslu.

Hingga saat ini sedikitnya sudah ada 8.472 surat tanda terima pemberitahuan (STTP) yang diterbitkan oleh Polri untuk partai politik. STTP itu menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi parpol untuk dapat mengumpulkan massa saat melaksanakan kampanye terbuka.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada peserta pemilu yang telah mengikuti kampanye sesuai prosedur, sehingga pelaksanaan kampanye terbuka berjalan aman dan kondusif," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com