Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cokelat Tanda Sayang untuk KPK

Kompas.com - 14/02/2014, 15:04 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah mahasiswa dari Unisadhuguna Business School (UBS) memberikan replika cokelat raksasa kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari valentine atau hari kasih sayang, Jumat (14/2/2014). Cokelat ini diberikan sebagai bentuk dukungan para mahasiswa pada KPK untuk tetap berkomitmen memberantas korupsi.

"Hari kasih sayang kami ingin kasih sesuatu ke KPK. Bukti masih ada masyarakat yang sayang dia (KPK)," ujar Ketua BEM UBS Joddi Caprinata, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat.

"Tujuannya untuk mengapresiasi kerja KPK dalam pemberantasan korupsi," lanjut mahasiswa lainnya bernama Fitriani.

Replika cokelat tersebut berbentuk kotak dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 1 meter. Cokelat ini terbuat dari kayu dan dihiasi dengan simbol hati warna merah bertuliskan ”Tetaplah Berkomitmen untuk Negeri”.

Joddi menjelaskan, cokelat tersebut dibuat oleh para mahasiswa selama dua hari. Bahkan, ada pula yang menginap di kampus untuk menyelesaikan replika cokelat raksasa itu.

"Ini dibuat semua anak-anak BEM, dibantu pihak kampus dan mahasiswa lainnya. Bikinnya dua hari. Hari pertama buat rangka, kedua finishing," ujarnya.

Ada sekitar 15 mahasiswa yang datang untuk menyerahkannya ke KPK. Mereka datang mengenakan jaket almamater berwarna biru tua. Replika cokelat raksasa itu dibawa ke Gedung KPK dengan diangkut mobil bak terbuka. Joddi berharap para mahasiswa dan masyarakat luas dapat menjunjung budaya antikorupsi.

"Sebagai masyarakat menjunjung tinggi budaya antikorupsi. Korupsi jadi momok sangat luar biasa," ujar Joddi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Pembukaan Rakernas Ke-5 PDI-P Akan Diikuti 4.858 Peserta

Nasional
KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com