Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Moeldoko Terima Tiga Tanda Kehormatan

Kompas.com - 28/01/2014, 17:31 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mendapatkan tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama, Bintang Jalasena Utama, dan Bintang Swa Buana Paksa Utama. Penyematan tiga tanda kehormatan itu dilakukan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro di Aula Bhineka Tunggal Ika Kemhan RI, Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Penganugerahan Bintang Yudha Dharma Utama ini didasarkan pada Keputusan Presiden RI nomor 83/TK/TAHUN 2013. Panganugerahan diberikan kepada Panglima TNI sebagai penghargaan atas dharma bakti anggota TNI yang melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengembangan sehingga memberikan keuntungan luar biasa untuk kemajuan, perkembangan, dan terwujudnya integrasi TNI.

Penganugerahan Bintang Jalasena Utama dan Bintang Swa Buana Paksa Utama diberikan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 82/TK/tahun 2013. Anugerah itu diberikan sebagai penghargaan atas darma bakti WNI bukan anggota TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara yang berjasa luar biasa untuk kemajuan dan pembangunan TNI AL dan TNI AU.

Seusai upacara penyematan, Purnomo mengemukakan, Moeldoko pantas menerima tiga penghargaan itu karena selain kemimpinannya di TNI yang dinilai berhasil, juga karena lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1981 itu berhasil dalam kemajuan, perkembangan, dan terwujudnya integritas TNI.

Atas penghargaan itu, Moeldoko mengatakan, penerima tanda kehormatan harus memberikan inspirasi, motivasi, dan kerja keras jauh lebih tinggi lagi dalam melaksanakan tugas.

"Jadi itu sebuah risiko dari pemberian tanda kehormatan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pengabdian yang lebih jauh untuk bangsa dan negara," katanya seperti dikutip dari Antara.

Upacara penyematan tanda kehormatan tersebut dihadiri Wamenhan Sjafrie Samsuddin, KSAL Laksamana TNI Marsetio, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Wakasad Letnan Jenderal TNI M Munir, serta segenap pejabat di lingkungan Kemenhan dan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com