Loyalis Anas, Tri Dianto, mengatakan, Anas terpaksa menerima makan dan minum dari KPK karena kelaparan. Tri menjelaskan, pihak keluarga telah mencoba untuk mengirimkan makan dan minum ke KPK sejak Anas ditahan pada Jumat malam, tetapi tidak pernah berhasil. Keluarganya baru bisa mengirimkan makanan pada Senin sore.
"Praktiknya, dari Jumat malam sampai Senin tidak bisa ngirim makanan ke sana. Sekarang, kalau hari Jumat sampai Senin enggak makan bagaimana? Ya iya jelas kelaparanlah, mau makan apa coba?" kata Tri saat dihubungi, Selasa (14/1/2014).
Tri pun mengkritik kebijakan KPK yang dianggapnya menyulitkan itu. Dia menilai, KPK sebagai lembaga penegak hukum bersikap diskriminatif. "Peraturan di KPK terhadap Anas ini dibedakan. Masa Andi Mallarangeng datang ke KPK langsung bisa bawa masuk kopernya. Ini Anas dibawakan makanan saja enggak boleh. Bayangkan, Senin itu saja negonya banyak banget," lanjut dia.
Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu pun berharap KPK dapat memperbaiki sistemnya yang diskriminatif tersebut. Sebagai lembaga penegak hukum, menurutnya, KPK harus bersikap adil kepada semua tahanannya.
"Ini kan sudah terjadi diskriminasi banget. Ini aneh kalau Anas dibatasi begini. Harusnya tidak bisa seperti ini," pungkasnya.
Seperti diberitakan, setelah Anas ditahan KPK pada Jumat (10/1/2014) lalu, pihak keluarga langsung melarang Anas untuk menerima makan dan minum dari pemberian KPK. Keluarga khawatir Anas diracuni.
Namun, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Anas tetap menerima makan dan minum dari KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.