Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie Pilih Koruptor Dimiskinkan, Bukan Dihukum Mati

Kompas.com - 08/01/2014, 12:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, para pelaku tindak pidana korupsi harus diberi hukuman berat yang setimpal. Menurutnya, hukuman terberat untuk koruptor bukanlah hukuman mati, melainkan akan lebih sengsara jika dimiskinkan.

Pramono menjelaskan, jika koruptor dihukum mati, maka masalahnya seakan-akan selesai setelah dieksekusi. Jika dimiskinkan, menurutnya, akan timbul ketakutan yang lebih dalam sehingga pelaku korupsi akan berpikir ribuan kali sebelum beraksi melakukan kejahatan luar biasa tersebut.

"Maka miskinkan, hidup enggak punya (miskin) itu lebih menakutkan. Kalau dihukum mati, jeglek, masalahnya selesai," kata Pramono dalam acara temu media di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2014).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu melanjutkan, saat pelaku korupsi dimiskinkan, maka ada beban tanggung jawab sosial dan moral yang akan dialaminya. Ketakutan akan muncul saat koruptor mengingat kehidupan dan masa depan keluarganya setelah dimiskinkan.

"Kalau dimiskinkan ada tanggung jawab moral, itu lebih mantap. Kalau dihukum mati itu selesai, belum lagi masalah mencabut nyawa orang, siapa nanti yang mencabutnya (eksekusi)?" pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Pramono berbicara sebagai kandidat Konvensi Capres Demokrat. Konvensi ini telah memasuki babak baru. Mulai 6 hingga 9 Januari 2014, setiap kandidat diberikan waktu untuk menyampaikan gagasannya.

Setelah melewati babak ini, selanjutnya para kandidat akan masuk tahapan debat antarkandidat. Penentuan pemenang akan dilakukan setelah debat dan didasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei eksternal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com