Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Besar, Jika Ical Berhasil Rayu Pramono Edhie

Kompas.com - 30/11/2013, 22:06 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical menyadari sebagai tokoh yang berasal dari luar Jawa, dirinya sulit menjadi presiden. Terkait hal tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo bisa menjadi calon wakil presiden yang cocok bagi Ical karena asalnya yang berasal dari Jawa dan militer. Hal ini dikatakan oleh pengamat politik dari Universitas Mercu Buana, Heri Budianto di Jakarta, Sabtu (30/11/2013).

"Kalau Ical bisa merayu Pramono Edhie untuk menjadi cawapres, menurut saya ini bisa menjadi kekuatan besar," katanya.

Selain identitasnya yang berasal dari sipil dan militer, Heri menilai salah satu kekuatan utama dari Pramono terletak pada basis struktural Partai Demokrat yang dimilikinya. Dengan ketergantungan Partai Demokrat yang tinggi terhadap sosok SBY, kata Heri, Pramono bisa memanfaatkan hubungan kekerabatan tersebut untuk mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat.

Heri menuturkan, Pramono Edhie pernah mengatakan apabila Partai Demokrat tidak memperoleh suara yang signifikan, maka partai tersebut harus siap hanya mengusung cawapres. Kendati demikian, ia menilai soliditas Partai Demokrat bisa terpecah apabila Pramono Edhie tidak lolos dalam konvensi Partai Demokrat dan Ical berhasil merayunya sebagai cawapres.

Seperti diberitakan, nama Pramono Edhie muncul dalam rapat pimpinan nasional V Partai Golkar sebagai cawapres Ical. Selain Pramono Edhie, muncul pula nama-nama seperti Soekarwo (Gubernur Jawa Timur), Mahfud MD (mantan Ketua MK), Dahlan Iskan (Menteri BUMN), dan Khofifah Indar Parawansah (politisi PKB).

Dalam sebuah kesempatan, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyampaikan bahwa muncul juga usulan meminang Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebagai pendamping Ical. Namun, Akbar mengimbau keputusan menentukan calon pendamping Ical dilakukan setelah pemilihan legislatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com