Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu "Gratifikasi" di Peringatan Hari Anti-Korupsi...

Kompas.com - 12/12/2013, 10:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, "gratifikasi" bisa jadi telah menjadi salah satu kata yang paling dihindari oleh para penyelenggara negara. Kata yang dalam kamus diartikan sebagai hadiah, ketika diberikan pada penyelenggara negara dapat langsung berubah arti menjadi suap.

Namun, ketika barang-barang berlabel "gratifikasi" itu dilelang, apakah kesan buramnya masih berbekas? Ini suasana lelang barang-barang gratifikasi yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Keuangan, Rabu (11/12/2013).

"Rp 800.000? Ya dua orang masih bertahan. Rp 850.000? Yah malah turun dua-duanya," lantang suara petugas lelang seharian, Rabu (11/12/2013). Barang yang ditawarkan mulai dari jam tangan, telepon genggam, iPod, hingga kain dan baju batik.

Peminat barang-barang yang ditawarkan lewat lelang ini pun tak hanya satu dua, ternyata. Ada puluhan orang, bahkan. Sebelumnya mereka mendaftarkan diri untuk mendapatkan nomor peserta lelang.

Sejumlah uang harus disetorkan kepada panitia lelang, saat mendaftar menjadi peserta lelang. Uang itu hanya jaminan untuk "modal" menawar barang-barang yang mereka inginkan. Kalau kalah terus, ya uang jaminan dikembalikan.

Suasana ceria mencuat dengan panduan si juru lelang. Seru, bahkan. Terutama ketika banyak orang berebut menawar, mengangkat nomor-nomor peserta lelang, hingga akhirnya satu per satu rontok dan tertinggal penawar-penawar "gigih".

Lelang menjadi semakin seru ketika beberapa peserta lelang "melanggar" peraturan. Entah sengaja entah tidak tahu, beberapa peserta lelang menawar barang yang mereka tak mendaftarkan diri sebagai peminatnya.

"Hayo, jangan curang ya, ini pekan antikorupsi loh. Curang sama dengan korupsi," ujar si juru lelang. Tawa penonton bersemu sedikit kesan malu beberapa peserta lelang yang sepertinya tak sengaja melanggar aturan lelang, berulang sepanjang penawaran, yang di akhir hari dapat mengumpulkan dana Rp 72.287.400.

Dari 78 barang gratifikasi yang dilelang pada hari itu, 74 di antaranya berpindah tangan. "Tadi ramai sekali, ada yang lucu-lucu, ada juga yang tegang," kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja yang mengikuti jalannya lelang.

Meski mengaku puas dengan hasil lelang tersebut, Adnan berharap pada lelang-lelang berikutnya jumlah peserta dapat lebih banyak. Dia mengatakan tujuan dari digelarnya lelang ini adalah untuk memperluas kesadaran para pejabat dan penyelenggara negara untuk menyerahkan setiap gratifikasi kepada KPK.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

Nasional
Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

Nasional
Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

Nasional
Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

Nasional
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

Nasional
Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

Nasional
PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

Nasional
Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

Nasional
PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com