Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencapresan Ical Bisa Dievaluasi di Rapimnas Golkar asal...

Kompas.com - 22/11/2013, 13:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan, pencalonan Aburizal Bakrie alias Ical sebagai presiden pada Pemilu Presiden 2014 dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V. Dengan catatan, usulan evaluasi itu harus disuarakan secara resmi oleh pengurus pusat, DPD Provinsi, atau pengurus organisasi sayap Golkar.

"Keputusan menetapkan capres Golkar diambil dalam Rapimnas, makanya Rapimnas berhak juga evaluasi keputusan itu," kata Hajriyanto di sela-sela Rapimnas V Partai Golkar, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Namun, kata Hajriyanto, sampai saat ini evaluasi pencapresan Ical belum dapat dilakukan karena tak ada satu pun pemilik suara dalam Rapimnas yang menggulirkan evaluasi tersebut. Pemilik suara dalam Rapimnas adalah 33 DPD Provinsi dan delapan ormas Golkar.

Ia menyampaikan, usulan mengevaluasi pencapresan Ical memang terdengar, tetapi hanya dari segelintir individu di DPD tingkat II (kabupaten/kota). Meski bisa dihadirkan dalam Rapimnas, pengurus DPD II tidak memiliki hak suara.

"Masalahnya tak ada satu pun pemilik suara dalam Rapimnas yang punya pikiran evaluasi. Sampai hari ini tidak ada satu pun yang secara resmi menyatakan (evaluasi)," pungkasnya.

Usulan usung JK atau Akbar

Dalam Rapimnas tersebut, ratusan pengurus DPD II Golkar hadir dari berbagai daerah. Mereka tetap hadir meskipun dalam AD-ART Partai Golkar, DPD II tidak dilibatkan dalam Rapimnas.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Banda Aceh Muntasir Hamid mengatakan, pihaknya ingin mendorong dua politisi senior Golkar, yakni Jusuf Kalla (JK) dan Akbar Tandjung, dipertimbangkan untuk diusung Golkar dalam Pilpres 2014.

"Kemungkinan ada ruang untuk Pak JK, Pak Akbar. Kita tidak ingin mengevaluasi Aburizal Bakrie (Ical), tapi kita juga minta diberikan kesempatan," kata Muntasir di sela-sela acara.

Muntasir mengatakan, para pengurus DPD mendorong dua tokoh tersebut lantaran elektabilitas Ical sebagai capres stagnan. Dengan dibukanya ruang kepada kedua tokoh tersebut, ia berharap elektabilitas Golkar dan tokoh yang diusung menjadi capres dapat beranjak naik.

Seperti diberitakan, Rapimnas V Partai Golkar bakal digelar hingga 23 November 2013. Agenda utama Rapimnas ini adalah untuk mengevaluasi program yang telah bergulir, menguatkan soliditas internal jelang tahun pemilihan. Tak menutup kemungkinan akan muncul juga usulan dari peserta terkait figur yang akan mendampingi Ical pada Pilpres 2014, meski keputusan akhirnya tetap menjadi wewenang Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com