Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2013, 07:11 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Teman yang baik bukanlah teman yang memberikan pembelaan secara buta. Teman yang baik tetap akan obyektif dan tetap hadir di saat apa pun.

Dengan dasar pemikiran itu, budayawan Emha Ainun Najib menyambangi Anas Urbaningrum, Jumat (1/11/2013) malam. Dia mengaku datang ke diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), organisasi massa yang didirikan Anas, karena ingin menghibur mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Budayawan yang akrab disapa Cak Nun itu mengatakan, sebagai teman ia merasa punya kewajiban menghibur Anas yang tengah menghadapi permasalahan hukum. Anas saat ini berstatus tersangka dalam dugaan penerimaan suap terkait proyek Hambalang. Kasus Anas ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

Diskusi PPI yang menghadirkan Emha ini bertema "Kuliah Budaya: Supremasi Keadilan atau Hukum?" Cak Nun sempat memprotes tema itu. "Terlalu serius," kata dia. Meski demikian, diskusi tetap berjalan dan Cak Nun menyampaikan beragam gagasan terkait kondisi bangsa saat ini maupun masa mendatang.

Berdoa KPK bubar...

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Logo KPK
Salah satu hal yang berulang kali disinggung Cak Nun dalam kesempatan ini adalah praktik korupsi di Indonesia, yang menurut dia semakin memprihatinkan. Saking prihatinnya, dia berdoa secara khusus suatu ketika KPK bisa dibubarkan. "Saya berdoa agar KPK bubar. Loh, iya! Kalau (KPK) bubar berarti masalah korupsi di Indonesia sudah tidak ada," terang dia.

Di sepanjang diskusi, Cak Nun beberapa kali menegaskan dia bersedia hadir menjadi pembicara karena ingin menguatkan tali silaturahim dengan Anas. Ia menolak bila kehadirannya dikaitkan dengan tujuan atau sikap politik.

Cak Nun pun menegaskan netralitas posisinya. "Saya tidak berpolitik, dan saya tidak membiarkan ada politisi yang masuk ke dalam diri saya," ujarnya.

Banyak hal yang disampaikan Cak Nun selama sekitar satu jam menjadi pembicara tunggal dalam diskusi tersebut. Sepanjang jalannya diskusi, seluruh orang yang hadir, termasuk Anas yang menjadi moderator dalam diskusi itu tak henti-hentinya dibuat tertawa oleh Cak Nun.

Seperti biasa, Cak Nun menyampaikan seluruh materi dengan gaya khas yang terkesan tak serius tapi sesungguhnya substansial. "Saya memilih bersahabat dengan semua, termasuk dengan setan. Tapi di tahun politik ini, setan selalu rapat siang malam untuk menggoda partai-partai besar," kata Cak Nun, mengundang tawa seluruh orang yang hadir dalam diskusi.

Di pengujung diskusi, Cak Nun meminta Anas untuk tenang menghadapi permasalahan yang dihadapi. Ia juga berpesan agar PPI bergerak sesuai dengan misi budayanya dan tidak tergoda bermain di ranah politik yang tidak perlu.

"Saya ingin menghibur hati yang lagi sedih, boleh kan? Kalau benar, buktikan kamu memang benar dan tidak salah," kata Cak Nun sambil memegang pundak Anas. Si empunya hajat dan "tertuduh" yang sedang bersedih itu hanya membalas dengan senyuman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com