Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Swasta Berperan Dorong Masifnya Korupsi

Kompas.com - 21/06/2013, 19:32 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengungkapkan, ada tren yang menunjukkan bahwa pihak swasta berperan besar dalam mendorong masifnya tindak pidana korupsi. Oleh karena itulah, KPK berupaya menarik pihak swasta dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Pada 24 Juni 2013 nanti, KPK menggelar workshop dengan tema meningkatkan integritas kemitraan sektor publik dan swasta.

"Pekan depan akan ada acara yang menurut kami cukup mendasar yang akan dilakukan KPK. Acaranya di Medan, berkaitan dengan upaya KPK meminimaliasi potensi korupsi terutama yang berkaitan dengan korporasi," kata Bambang di Jakarta, Jumat (21/6/2013).

Menurut Bambang, acara tersebut akan dihadiri 150 CEO dari korporasi besar di Indonesia. "Ada juga international expert dari lembaga internasional hadir," tambahnya. Selain diskusi, lanjutnya, akan ada pertemuan untuk menjembatani masalah-masalah yang menjadi penyebab kerap dilakukannya suap-menyuap untuk menyelesaikan masalah di tingkat korporasi.

Bambang juga mengungkapkan, potensi tindak pidana korupsi yang melibatkan korporasi menjadi salah satu perhatian KPK. Kini, lanjutnya, KPK tengah menyiapkan penyelidik, penyidik, dan jaksanya untuk menangani kasus terkait korporasi.

"Riset KPK mengenai korporasi sudah selesai, kita siapkan jaksa dan penyidik untuk menangani kasus terkait korporasi," ujarnya.

Menurut Bambang, korporasi termasuk subyek hukum yang dapat dijerat pasal tindak pidana korupsi. Jika suatu korporasi terbukti ikut melakukan tindak pidana korupsi, katanya, akan ada hukuman yang serupa dengan perseorangan seperti hukuman denda atau pencabutan hak-hak tertentu.

Bambang juga mengungkapkan, ada beberapa kasus terkait korporasi yang tengah ditangani KPK. Namun, dia belum mengungkapkan kasus tersebut. "Ke depan, salah satu konsen KPK tidak hanya orang per orang, tapi juga korporasi," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com