Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Teroris, Malaysia Tangkap 2 WNI

Kompas.com - 17/11/2011, 18:08 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Malaysia menangkap dua orang warga negara Indonesia pada 14-15 November lalu terkait kasus terorisme. Inisial keduanya adalah S bin R (33) yang memiliki dokumen lintas batas dengan kode W531661, dan D bin B (28) yang menggunakan paspor bernomor S412068.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan kedua orang yang berasal dari Bugis, Makassar itu ditangkap karena turut membantu dan memberi fasilitas kepada jaringan teroris Abu Omar dalam pembelian senjata api dari Filipina Selatan dan disalurkan melalui, Tawau, Sabah menuju ke Indonesia. "Sekarang mereka masih ditangani oleh special task force Malaysia," ujar Saud di Gedung Humas Polri, Kamis (17/11/2011).

Selain keduanya, kata Saud, Malaysia juga mengamankan 10 warga negara Malaysia berinisial MAD, YS, MAU, M bin H, AP, MN bin D, Z bin S, P bin H, S bin A dan KB. Mereka ditangkap di Tawau. Warga Malaysia tersebut juga turut membantu jaringan Abu Omar. Penangkapan ini merupakan hasil kerja sama Polri dan kepolisian Malaysia.

"Setiap ada kegiatan penangkapan kita saling koordinasi. Mereka langsung mengembangkan. Waktu ini ada penangkapan tanggal 14 juli lalu di sini dan langsung dikembangkan oleh mereka (polisi Malaysia)," sambungnya.

Saud menyatakan data diri dari kedua orang WNI saat ini belum diketahui oleh pihak Indonesia. Termasuk profesi keduanya bersama 10 orang Malaysia serta keterkaitan mereka dalam jaringan Abu Omar.

Barang bukti dari penangkapan pun belum dapat disampaikan saat ini. "Belum kita dalami, yang jelas mereka WNI. Nanti akan di-kroscek lagi bagaimana hasil pemeriksaannya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com