Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Akui Suara Turun

Kompas.com - 12/06/2011, 17:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa mengakui penurunan suara Partai Demokrat seperti yang ditunjukkan oleh hasil kerja sejumlah lembaga survei belakangan ini. Namun, Saan mengatakan penurunan tidak sebesar angka yang disebutkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI Lingkaran), yaitu sekitar 5 persen.

Menurut Saan, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI Lembaga) pekan lalu juga menunjukkan penurunan suara Demokrat, tetapi tidak terlalu signifikan. "Ada penurunan, yah betul. Cuma penurunan dari LSI (Lembaga) bilang enggak otomatis ke partai lain, tetapi ke yang mengambang," katanya kepada wartawan, Minggu (12/6/2011).

Saan mengatakan Demokrat menghargai hasil survei LSI Lingkaran. Namun, mereka tentu berhak melihat perbandingan dengan survei lainnya. Lagipula, Saan mengatakan, di antara keduanya ada selisih waktu tertentu dan juga rentang waktu dengan kasus suap Sesmenpora yang diduga melibatkan Nazaruddin.

"Ini soal keyakinan nanti masing-masing parpol, keyakinan publik, mana yang sebenarnya menjadi referensi. Lalu, misalnya, tentang saya katakan tadi antara survei di LSI Lembaga, kan, urutan keduanya PDI-P yang mendapatkan suara. Ini kembalilah pada lembaga yang jadi referensi," tuturnya.

Saan mengatakan, Demokrat tetap menjadikan hasil survei lembaga mana saja menjadi referensi untuk kemajuan Demokrat ke depannya. Hanya saja, tentu hanya ada satu lembaga survei yang akan dijadikan rujukan oleh suatu partai. "Cuma kalau misal soal data tadi, itu kembali kepada keyakinan Partai Demokrat, bahwa bagaimana data itu didapat. Supaya tidak salah merawat," ucapnya.

Akhir Mei lalu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tren penurunan suara Partai Demokrat. Dari tahun sebelumnya, suara Demokrat turun dari 21,7 persen ke angka 18,9 persen. Sementara PDI-P justru naik dari 14,3 persen ke 16,7 persen dan Golkar cenderung stabil. Suaranya hanya turun dari angka 12,9 persen menjadi 12,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com