Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulanglah Nazar, Jangan Membuat Rumor

Kompas.com - 31/05/2011, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada masyarakat Indonesia berpesan untuk tidak mengotori bangsa ini dengan racun fitnah. Selaras dengan imbauan Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengimbau politisi Partai Demokrat, M Nazaruddin, untuk pulang ke Tanah Air dan membuktikan segala tuduhan yang ia lontarkan di media massa. Jika tidak pulang, Nazaruddin telah mengotori bangsa ini dengan racun fitnah.

"Semua ungkapan yang diucapkan tidak melalui forum resmi kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Itu hanya dapat dinyatakan rumor dan sederajat dengan itu. Apalagi yang mengumbar berbagai pernyataan itu (Nazaruddin) kredibilitasnya diragukan. Beliau sendiri terkesan menghindar dari persoalan yang tengah dihadapinya," papar Ray saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/5/2011).

Ray menambahkan, publik tak perlu terbawa arus menanggapi secara serius ucapan Nazaruddin, cukup Presiden Yudhoyono yang menanggapi hal itu. "Ucapan itu juga diutarakan dari tempat yang hampir banyak orang tak mengetahuinya. Oleh karena itu, berbagai pernyataan Nazaruddin sebaiknya diabaikan. Kita harus menghindar diri untuk menanggapi secara serius rumor yg tak diniatkan secara serius. Cukuplah Presiden saja yang memiliki cukup banyak waktu, kesempatan, dan tentunya kepedulian untuk menanggapi rumor-rumor yang tidak kredibel," imbuh Ray.

Bangsa ini, lanjut Ray, bukan dibangun berdasarkan rumor-rumor layaknya yang disampaikan Nazaruddin. Jika ingin membangun politik dan hukum yang sehat bagi Indonesia, Ray menyatakan, Nazaruddin segera kembali dan membuktikan semua perkataannya. "Kita ingin membangun bangsa ini bukan atas dasar rumor. Permintaan kita cuma satu, bila semua yg dikemukakan Nazaruddin itu benar, setidaknya dalam keyakinan dirinya, maka pulanglah. Ungkap semuanya," pungkas Ray.

Seperti diketahui, politisi Demokrat itu menuding Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Sekjen MK Janedjri M Gaffar melakukan rekayasa politik terkait laporan pemberian uang 120.000 dollar Singapura darinya kepada Sekjen MK. Ia menyatakan akan kembali dan membongkar rekayasa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com