Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Kompas.com - 01/05/2024, 09:54 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga menggunakan uang Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Uang Kementan tersebut juga disinyalir mengalir ke istri, anak, hingga cucu SYL.

Hal itu diungkap oleh sejumlah saksi yang hadir dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat politikus Partai Nasdem tersebut.

Adapun dalam perkara ini, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga SYL menerima uang sebesar Rp 44,5 miliar hasil memeras anak buah dan direktorat di Kementan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

1. Bayar biduan

Dalam sidang yang digelar Senin (29/4/2024), misalnya, Pejabat Fungsional Barang Jasa Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian mengungkap bahwa Kementan mengeluarkan uang Rp 100 juta untuk membayar biduan atau penyanyi yang diundang SYL.

"Saksi menyebutnya beberapa kali (pengeluaran). Sekitar Rp 50 sampai Rp 100 juta, sekali mentransfer untuk entertain. Ini maksudnya entertain bagaimana?" tanya jaksa kepada Arief dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta.

“Ketika ada acara terus panggil penyanyi, gitu, ya ada biduan lah. Nah itu lah yang kita harus bayarkan, gitu Pak," terang Arief.

Jaksa lantas menyebutkan penyanyi bernama Nayunda untuk dikonfirmasi kepada Arief. "Saya cek ternyata Nayunda ternyata rising star idol, itu berapa kali (transfer) ke yang ke Nayunda?" tanya jaksa.

"Satu kali saja," jawab Arief.

Baca juga: Terungkap, Uang Kementan Dipakai untuk Biayai Pembelian Kacamata, Mobil, dan Sunatan Cucu SYL

2. Mobil anak

Arief juga mengungkap, Kementan membayar pembelian mobil dengan merek Toyota Innova milik anak perempuan SYL, Indira Chunda Thita Syahrul senilai Rp 500 juta.

Arief mengaku mendapatkan uang untuk membeli mobil itu dari para eselon I di Kementan. Namun, hanya Inspektorat di Kementan yang tidak ikut iuran untuk membeli mobil anak SYL tersebut.

Arief tidak merinci berapa jumlah masing-masing pejabat memberikan kolekan tersebut. Namun, menurutnya, mobil Innova hasil kolekan pejabat Kementan itu dikirim ke rumah pribadi anak SYL di wilayah Limo, Jakarta Selatan.

3. Kacamata SYL dan istri

Dalam persidangan yang sama, Staf Biro Umum Pengadaan Kementan, Muhammad Yunus, mengatakan bahwa Kementan membiayai pembelian kacamata SYL dan istrinya, Ayun Sri Harahap.

Yunus mengaku tidak mengetahui secara pasti kacamata jenis apa yang dibeli SYL dan istri, termasuk besaran uangnya. Namun, pembiayaan pembelian kacamata politikus Partai Nasdem dan istrinya itu diminta oleh ajudan SYL, Panji Harjanto.

“Untuk siapa?” tanya hakim menegaskan.

“Pak Menteri pernah, untuk ibu (istri SYL) juga pernah,” kata Yunus.

4. Operasional rumah

Yunus juga membeberkan, Kementan mengeluarkan dana sekitar Rp 3.000.000 untuk biaya operasional rumah dinas SYL yang terletak di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Kepada Majelis Hakim, Yunus mengaku memberikan uang untuk pekerja yang berada di rumah dinas. Meski demikian, uang Rp 3.000.000 itu tidak setiap hari diberikan.

“Kadang setiap hari, kadang kalau tergantung habisnya, Yang Mulia,” ucap Yunus.

Yunus menyebut bahwa dana Rp 3 juta itu bersumber dari sejumlah pejabat di Kementan. Katanya, anggaran itu digunakan untuk keperluan makanan dan kebutuhan di rumah dinas.

“Makanan online-online gitu, Grab Food gitu, semacam gitu, kadang juga laundry gitu, Pak,” ungkap Yunus.

Baca juga: Saksi Ungkap Eselon 1 di Kementan Kolekan Bayar Pembelian Mobil Innova Anak SYL Rp 500 Juta

5. Sunatan cucu

Saksi lainnya yang merupakan eks Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafidh, mengungkap, Kementan menanggung biaya khitanan cucu SYL. Cucu yang dimaksud merupakan putra dari Kemal Redindo Syahrul Putra, anak kandung SYL.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com