Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Kompas.com - 01/05/2024, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang para sesepuh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang berkumpul saat merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-72 Korps Baret Merah menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Selasa (30/4/2024).

Kemudian, tulisan soal Prabowo Subianto yang ingin melibatkan Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri dalam penyusunan kabinet juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai uang Kementerian Pertanian yang dipakai untuk membiayai pembelian kacamata, mobil, dan sunatan cucu Syahrul Yasin Limpo juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Momen Para Sesepuh Kopassus Bertemu: Prabowo Disambut Tepuk Tangan, Luhut Disopiri Danjen

Para sesepuh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berkumpul saat merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-72 Korps Baret Merah pada Selasa (30/4/2024), termasuk Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto.

Prabowo, yang merupakan Komandan Jenderal Kopassus periode 1995-1998, disambut para sesepuh Korps Baret Merah lain saat tiba di Lapangan Markas Besar Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, sekira pukul 08.06 WIB.

Ia didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Djon Afriandi saat menuju tenda yang menjadi lokasi para sesepuh menyaksikan upacara peringatan HUT Kopassus.

Baca selengkapnya: Momen Para Sesepuh Kopassus Bertemu: Prabowo Disambut Tepuk Tangan, Luhut Disopiri Danjen

2. Tak Hanya Jokowi dan SBY, Prabowo Juga Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, Prabowo terbuka terhadap masukan dari banyak pihak dalam proses penyusunan kabinet pemerintahannya ke depan.

Prabowo disebut bakal mendengar masukan dari para presiden RI, seperti Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tak terkecuali Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

“Pak Prabowo tentu akan mendengar dan meminta masukan dari Pak Jokowi sebagai presiden yang saat ini memerintah,” kata Dahnil dalam program Kompas Petang Kompas TV, Senin (29/4/2024).

“Kemudian, meminta masukan kepada Pak SBY, bahkan Pak Prabowo juga sudah sampaikan ingin meminta masukan dari Bu Megawati,” lanjutnya.

Baca selengkapnya: Tak Hanya Jokowi dan SBY, Prabowo Juga Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet

3. Terungkap, Uang Kementan Dipakai untuk Biayai Pembelian Kacamata, Mobil, dan Sunatan Cucu SYL

Sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Senin (29/4/2024), kembali mengungkap adanya aliran uang Kementan yang digunakan untuk memenuhi kepentingan pribadi SYL.

Empat saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa pejabat eselon I di kementerian yang sempat dipimpin elite Nasdem itu sempat diminta untuk mengumpulkan uang atau kolekan demi memenuhi kebutuhan pribadi SYL.

Dalam keterangan Staf Biro Umum pada bagian Pengadaan Kementan, Muhammad Yunus, misalnya, Kementan disebut membiayai pembelian kacamata SYL dan istrinya, Ayun Sri Harahap.

Baca selengkapnya: Terungkap, Uang Kementan Dipakai untuk Biayai Pembelian Kacamata, Mobil, dan Sunatan Cucu SYL

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com