Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Massa Teriakkan "Turunkan Jokowi" Saat Melewati Rumah Megawati...

Kompas.com - 22/04/2024, 18:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah massa meneriakkan kalimat "Turunkan Jokowi" di depan kediaman Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Senin (22/4/2024), pukul 17.58 WIB.

Peristiwa ini terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan mengenai sengketa hasil Pilpres 2024.

Diketahui, dalam putusannya, MK menolak permohonan sengketa hasil Pilpres yang diajukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1 dan 3.

Pantauan Kompas.com, di saat yang bersamaan, capres dan cawapres nomor urut 3 yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD sedang berada di kediaman Megawati.

Baca juga: Ganjar Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Ingatkan Banyak PR Harus Diselesaikan

Keduanya berkumpul bersama dengan para ketua umum (ketum) partai politik pengusung, di antaranya Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso.

Pantauan Kompas.com, massa itu mulanya melewati kediaman Megawati menggunakan mobil bak terbuka.

"Turunkan Jokowi, turunkan Jokowi, turunkan Jokowi," pekik sekumpulan massa itu sembari berlalu melewati rumah Megawati yang terletak di Jalan Teuku Umar Nomor 27A, Menteng, Jakarta Pusat.

Pekikkan kalimat turunkan Jokowi itu terus terdengar hingga jarak 15-20 meter dari kediaman Megawati.

Baca juga: Terima Putusan MK, Ganjar: Akhir dari Sebuah Perjalanan

Tidak ada kejelasan siapa dan asal kelompok masyarakat tersebut yang memekikkan kalimat itu.

Hingga saat ini, pertemuan Ganjar-Mahfud beserta Ketum parpol pendukung masih berlangsung.

Belum ada pernyataan apa pun terkait pertemuan tersebut, baik dari PDI-P ataupun Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Istana: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Terbukti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com