Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Kompas.com - 18/04/2024, 16:58 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan, ada kemungkinan Prabowo Subianto menjadi jembatan untuk pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut Budi Arie, di dalam politik tidak ada hal-hal yang tidak mungkin terjadi.

"Ya nanti lah tunggu. Mungkin. Semua mungkin. Kalau dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Karena politik itu kan the art of possibility," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Hal itu disampaikannya menanggapi wacana pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Ketum Projo Sebut Jokowi Sudah Tak Berpeluang Bertemu Megawati

Pertemuan dua pimpinan partai politik itu dikabarkan akan terlaksana setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Budi Arie, hal yang baik jika dalam pertemuan antara Megawati dengan Prabowo membahas soal bertemunya Jokowi dan Megawati.

Dia juga mengatakan, Projo mengapresiasi jika para tokoh bangsa bisa rukun setelah kontestasi Pilpres.

"Pokoknya semua pertemuan dibahas bagus. Ya kan. Pokoknya kita mah seneng orangnya. Kita mah asik. Pengen orang semua rukun. Yang mau berantem dan enggak mau bersatu silakan. Kalau kita maunya kita ingin Indonesia solid, sebagai negara persatuan penting," kata Budi Arie.

Baca juga: Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani optimistis pertemuan calon presiden pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bakal berlangsung.

Dia pun mengaku, komunikasi terus dirajut agar wacana pertemuan kedua tokoh itu terealisasi.

“(Komunikasi intens terakhir) sebelum lebaran,” ujar Muzani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Namun, dia enggan mengungkapkan siapa pihak yang bertemu dari masing-masing kubu dalam komunikasi tersebut.

Baca juga: Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Sementara itu, rencana pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri belum kunjung terealisasi.

Keduanya belum bertemu meski dalam momen silaturahmi Lebaran.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto sebelumnya menyampaikan bahwa Jokowi tak bisa langsung menemui Megawati meskipun masih tercatat sebagai kader PDI-P.

Jokowi, menurut Hasto, harus bertemu dengan anak ranting partai banteng moncong putih itu sebelum menemui Megawati.

Di sisi lain, Ketua Umum relawan Jokowi Mania sekaligus Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau karib disapa Noel, blak-blakan menyebut bahwa Hasto Kristiyanto menjadi penghambat bertemunya Megawati dengan Prabowo dan Jokowi.

Hal itu disampaikan Noel setelah ditanya apakah sependapat jika ada anggapan Presiden Jokowi yang menjadi penghambat pertemuan Megawati-Prabowo pasca-Pilpres 2024.

Baca juga: Ketum Projo Sebut Jokowi Sudah Tak Berpeluang Bertemu Megawati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com