Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Film "Palm Oil in The Land of Orangutans" Tunjukkan Satwa dan Perkebunan Sawit Bisa Hidup Berdampingan

Kompas.com - 02/04/2024, 18:47 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah film dokumenter karya sutradara asal Denmark berjudul Palm Oil in The Land of Orangutans disebut menjadi oase di tengah kampanye hitam sawit yang semakin masif.

Film tersebut mengubah persepsi masyarakat Eropa mengenai perkebunan sawit, dari awalnya negatif, menjadi netral, hingga akhirnya positif.

Palm Oil in The Land of Orangutans merupakan film asal Eropa karya Dan Sal dan Ulrik Gutkin. Film berdurasi 72 menit ini ditayangkan perdana di Kopenhagen, Denmark.

“Film ini berkontribusi positif bagi industri kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa, termasuk di Denmark,” ujar Duta Besar Republik Indonesia (RI) Dewi Savitri Wahab dalam pernyataan resminya di Kopenhagen pada Minggu (24/3/2024) dan dimuat laman bpdp.or.id, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Asosiasi Buka Suara soal Harga Minyak Goreng Rp 14.000: Tidak Untung, Selisih Rugi Dibayar BPDP KS

Dia mengatakan, film tersebut menceritakan tentang perjalanan Direktur Program Internasional Copenhagen Zoo Carl Tareholt ke Indonesia. Tareholt mengunjungi perkebunan sawit milik pengusaha Denmark, United Plantation, yang berlokasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

United Plantation telah menjalankan proyek rehabilitasi hutan berupa penyediaan hutan koridor seluas 318 hektar (ha) yang menghubungkan area perkebunan sawit dengan hutan lindung di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting.

Dalam film itu, disebutkan bahwa hutan koridor berhasil meningkatkan jumlah spesies hewan yang bergerak lewat koridor, termasuk jenis burung di sekitar perkebunan sawit.

Selain itu, hutan koridor juga berhasil menjaga koloni spesies tikus, ular, dan babi. Bahkan, perkebunan kelapa sawit United Plantation telah menjadi habitat bagi orangutan.

Baca juga: Dirjen Imigrasi Sambangi KBRI Riyadh, Bahas 191.000 WNI di Arab Saudi yang Tidak Terdeteksi

“Terdapat footage dari CEO Copenhagen Zoo yang menyebutkan bahwa dirinya semula skeptis terhadap industri kelapa sawit dan menjadi sadar bahwa pertanian industrial dapat berdampingan secara produktif dengan lingkungan,” ujar Dewi.

Selain itu, film ini juga memuat mengenai aspek ekonomis dan sosial industri kelapa sawit. Hal ini membuat banyak petani kecil Indonesia merasakan peningkatan kesejahteraan setelah bergabung dengan sistem plasma pertanian sawit.

“Film ini mempromosikan upaya yang mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan dalam industri kelapa sawit di Indonesia,” ujarnya.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kopenhagen, Copenhagen Zoo, dan pihak produser film telah sepakat untuk mempromosikan film ini secara lebih luas.

Baca juga: Polri Koordinasi ke KBRI Berlin Tangkap 2 Tersangka TPPO Bermodus Magang

Dewi berharap, kehadiran film ini dapat berkontribusi dalam menangkal kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa, termasuk di Denmark.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com