Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pramuka Dilatih Angkat Senjata Usai Peristiwa 1965...

Kompas.com - 02/04/2024, 03:32 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gejolak politik di Indonesia pada 1965 turut berdampak ke berbagai hal, termasuk gerakan Pramuka.

Pada saat itu Presiden Soekarno menjabat sebagai Pramuka Agung atau pimpinan tertinggi gerakan Pramuka di Indonesia.

Akibat huru-hara politik 1965, gerakan Pramuka dikhawatirkan terseret dalam pusaran kemelut perebutan kekuasaan.

Baca juga: Kemendikbud: Keikutsertaan Siswa dalam Ekskul Pramuka Bersifat Sukarela

Menurut pemberitaan Harian Kompas pada 22 September 1967, kelompok pro Orde Lama disebut-sebut menyusup ke gerakan Pramuka di Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam pemberitaan itu disebutkan, manuver itu dilakukan setelah gerakan Banteng Revolusi (Banrev) di Yogyakarta dibekukan akibat gejolak politik itu.

Menurut laporan itu, pada 17 Agustus 1967, Komando Distrik Militer (Kodim) Surakarta menggelar Pasar Malam Dana Pramuka secara besar-besaran selama sekitar 15 hari.

Baca juga: P2G Dukung Kemendikbud Tidak Wajibkan Siswa Ikut Ekskul Pramuka


Akan tetapi, pada saat itu ternyata sebagian anggota Pramuka yang terdiri dari para pemuda Gerakan Siswa Nasionalis Indonesia (GSNI) dan Korps Pelajar Serba Guna (Kojarsena) disebut-sebut mengikuti pelatihan militer di kawasan Tawangmangu.

Bahkan, menurut laporan itu, sejumlah anggota Pramuka dilatih menembak di wilayah selatan Karanganyar oleh sejumlah aparat berseragam Brimob dan Korps Komando Angkatan Laut (Korps Marinir).

Laporan itu berdasarkan kesaksikan sejumlah penduduk setempat. Masyarakat kemudian mempertanyakan tujuan gerakan Pramuka yang dianggap bukan menjadi bagian dari organisasi paramiliter.

Baca juga: Pramuka Dihapus Jadi Ekskul Wajib, Ketua Komisi X: Kebablasan

Akan tetapi, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Urusan Hubungan Masyarakat dan Daerah membantah laporan itu.

Menurut pemberitaan Harian Kompas pada 27 September 1967, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menganggap pelatihan menembak dan kemiliteran terhadap anggota Pramuka tidak sejalan dengan Anggaran Dasar dan kurikulum organisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com