Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Once Mekel dan Uya Kuya Amankan Kursi DPR, Singkirkan Masinton Pasaribu hingga Eriko Sotarduga

Kompas.com - 20/03/2024, 14:56 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pendatang baru di panggung politik, Once Mekel dan Uya Kuya, diprediksi lolos ke Senayan mengamankan kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Once dan Uya yang sebelumnya dikenal sebagai selebritas Tanah Air berhasil mengungguli sejumlah petahana yang mencalonkan diri di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II. Dapil ini mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan konstituen warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Berlaga lewat PDI Perjuangan, Once mengantongi 60.623 suara. Perolehan suara mantan vokalis grup musik Dewa 19 itu paling tinggi dibandingkan 6 calon anggota legislatif (caleg) PDI-P lain di dapil DKI Jakarta II.

Anggota Komisi XI DPR RI yang juga Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga, misalnya, tak lebih unggul dari Once karena “hanya” mendapatkan 48.737 suara. Legilsator PDI-P lain yang juga duduk di kursi Komisi XI DPR RI, Masinton Pasaribu, pun harus berpuas diri dengan perolehan 50.992 suara.

Suara Once juga melampaui Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang meraih 31.478 coblosan; serta Wakil Direktur Hukum dan Adovkasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ronny Talapessy, yang mendapat 38.325 suara.

Baca juga: 7 Caleg Lolos ke DPR dari Dapil Neraka Jakarta II: Menaker, Istri Sekjen Gerindra, Once, dan Uya Kuya

Dengan total perolehan 368.762 suara, PDI-P hanya mendapatkan satu kursi DPR RI di dapil DKI Jakarta II. Jumlah tersebut berkurang satu dibandingkan Pemilu 2019, di mana PDI-P mendapatkan dua kursi di dapil yang sama.

Dihitung menggunakan metode konversi Sainte Lague yang diterapkan untuk pemilu legislatif di Indonesia, satu kursi PDI-P itu otomatis jatuh ke caleg dengan suara terbanyak, yakni Once.

Oleh karenanya, Once berpeluang menggeser dua petahana PDI-P yang menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.

Sementara, presenter Uya Kuya yang mencalonkan diri lewat Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat 81.463 suara. Raihan tersebut menempatkan Uya sebagai caleg PAN dapil DKI Jakarta II dengan perolehan suara terbanyak, sekaligus satu-satunya yang lolos ke parlemen.

Uya berhasil mengungguli suara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Adhyaksa Dault, yang mendapat 14.401 suara; serta dokter dan artis Lula Kamal yang mendulang 36.667 suara.

Baca juga: Menyusul Ahmad Dhani, Once Mekel Lolos ke DPR

Meraup total 207.623 suara, PAN mendapat satu kursi di dapil DKI Jakarta II. Angka ini meningkat dari lima tahun lalu lantaran pada Pemilu 2019 PAN tidak mendapatkan satu pun kursi di dapil ini.

Dengan masuknya Once Mekel dan Uya Kuya ke barisan anggota dewan, sejumlah petahana di dapil DKI Jakarta II terancam tersingkir dari Senayan.

Selain Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu, anggota Komisi I Fraksi Golkar Christina Aryani juga diprediksi tak lolos ke parlemen karena hanya meraih 32.416 suara. Di dapil ini, Golkar hanya mendapat satu kursi yang bakal jatuh ke caleg dengan suara terbanyak, Abraham Sridjaja.

Kursi anggota dewan juga diprediksi lepas dari genggaman anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Demokrat, Melani Leimena Suharli, yang mendapat 61.046 suara. Demokrat diperkirakan kehilangan satu-satunya kursi di dapil ini.

Adapun para caleg di dapil DKI Jakarta II ini memperebutkan 7 kursi DPR RI.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com