Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Golkar Setuju Pemerintah Pusat Kelola GBK, Monas dan Kemayoran

Kompas.com - 18/03/2024, 21:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi Partai Golkar Firman Subagyo mengaku setuju dengan pemerintah yang ingin menghapus Pasal 61 dalam draf Rancangan Undang-undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ).

Adapun Pasal 61 draf RUU DKJ yang ditandatangani pada Desember 2023 lalu berbunyi, "Pemerintah Pusat menyerahkan kepemilikan dan pengelolaan Kawasan Gelora Bung Karno, Kawasan Monumen Nasional, dan Kawasan Kemayoran kepada Provinsi Daerah Khusus Jakarta."

Menurut Firman, pihak yang paling berwenang mengelola aset-aset di Jakarta pasca tak lagi menyandang staus ibu kota negara adalah pemerintah pusat.

Baca juga: Rapat Panja RUU DKJ, Sylviana Murni Pertanyakan Monas dan GBK Tak Dialihkan ke DKJ

"Oleh karena itu, saya setuju bahwa seluruh aset yang ada ini, harus tetap dikuasai pusat dan bila ke daerah, itu membutuhkan maka harus izin ke pusat, termasuk tata kelola keuangannya," kata Firman dalam rapat panitia kerja (Panja) Baleg DPR bersama pemerintah dan DPD, Senin (18/3/2024).

Firman menilai, jika pengelolaan aset di Jakarta lantas tetap dikelola oleh pemerintah daerah, maka berpotensi diambil oleh pihak swasta.

Dia juga mengatakan ada potensi pengelolaan aset itu bakal mengganggu perencanaan pembangunan nasional.

"Kami berpendapat bahwa mengenai aset negara, ini betul betul harus hati-hati. Saya banyak punya pengalaman, Pak di daerah, Pak, karut-marutnya pembangunan di daerah ini karena banyak aset yang diberikan kekuasaan ke daerah," ujarnya.

Baca juga: Ketua Baleg Sebut Pemerintah Belum Setuju soal Peralihan Aset Monas dan GBK ke Pemprov DKJ


"Sehingga begitu mudah dialihfungsikan sehingga tidak jalan dengan perencanaan pembangunan nasional," sambung dia.

Politikus Partai Golkar ini melanjutkan, akibat karut-marut pengelolaan aset kepada pemerintah daerah, maka menimbulkan masalah sosial.

Dia mencontohkan terjadinya banjir di Jakarta yang karena perencanaan pembangunan jalan berlangsung masing-masing antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Ini yang terjadi hari-hari ini, banjir di mana mana, itu perencanaan jalan itu sendiri sendiri. Bahkan Perda Perda (Peraturan Daerah) pun itu di juga mengamputasi Undang-undang, khususnya Jakarta ini, saya khawatir apakah nanti pemerintah provinsi itu selamanya bisa dipercaya?" tanya Firman.

Baca juga: RUU DKJ, DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Boleh Menjabat 2 Periode

Diberitakan sebelumnya, Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas menilai pemerintah belum menyetujui tentang peralihan aset pengelolaan Monumen Nasional (Monas) dan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) tetap berada di tangan DKJ, sebagaimana dimaksud Pasal 61 draf Rancangan Undang-Undang DKJ.

Hal ini terjadi dalam rapat Panja Baleg DPR membahas daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU DKJ, Jumat (15/3/2024) pekan lalu.

"Itu yang kita enggak jadi bahas sekarang, di draf kita, seluruh kompleks GBK dan Kemayoran, itu jadi aset DKJ. Tapi pemerintah belum setuju," kata Supratman dalam rapat.

Namun pemerintah dalam DIM yang disampaikan ke DPR, memiliki alasan sendiri untuk menghapus ketentuan pasal 61.

Baca juga: Sylviana Murni Usul Gubernur atau Wakil Gubernur DKJ Ada Unsur Orang Betawi

Dalam keterangannya, pemerintah beralasan bahwa barang milik negara berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN diatur lebih lanjut pemanfaatannya oleh Kementerian Keuangan.

"Di dalam draf kami, meminta kepada pemerintah pusat supaya semua aset-aset pemerintah pusat itu diserahkan kepada pemerintah DKJ," jelas Supratman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com